Sosialisasi Budaya Malu di Kalangan Pelajar melaui Infografis Sebagai Bentuk Pendidikan Karakter

Fitria Iswari(1*), Dian Handayani(2), Widya Nuriyanti(3)

(1) Universitas Indraprasta PGRI
(2) Universitas Indraprasta PGRI
(3) Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


Pelajar adalah pemuda penerus bangsa, namun apa yang terjad iapabila rendahnya budayamalu yang dimiliki oleh para pelajar. Banyak pelanggaran yang dilakukan oleh siswa seperti terlambat datang ke sekolah, membuang sampah sembarangan, tidak hormat kepada guru, berpakaian tidak rapi, berbicara kotor dan yang lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa rendahnya budaya malu para pelajar saat ini. Hal tersebut menjadi perhatian karena ini berarti pendidikan karakter yang belum sepenuhnya terserap oleh para pelajar. Pendidikan karakter kepada peserta didik. Karena sejatinya Pendidikan berkarakter saat ini diharapkan mampu membentu kwatak, kebiasaan, dan tingkah laku para pelajar kearah yang lebih baik. Tulisan ini membahas tentang penggunaan infografis sebagai media soaialisasi budaya malu sebagai bentuk pendidikan karakter. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan budaya malu siswa dan terbentuknya karakter yang lebih baik. Tulisan in imenggunakan metode yang kualitatif dengan cara observasi dan menyelenggarakan FGD (focus group discussion) yang melibatkan kepala sekolah, wakil, staff kesiswaan, guru bimbingan konseling, dan beberapa guru. Hal tersebut dilakukan untuk member gambaran tentang perilaku siswa SMPN 64 Jakarta, dan merumuskan materi yang gunakan pada infografis. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara kepada staff kesiswaandan guru BK. Selanjutnya infografis tersebut pajang di depan sekolah sebagai media sosialisasi budaya malu. Hasil dari penggunaan media selama 1 bulan ini berdampak positif, yaitu dengan ditunjukan berkurangnya peserta didik yang terlambat, berpakaian tidak rapi, membuang sampah sembarangan, berbicara kotor, dan tidak sopan dengan guru. Hal ini menunjukan media sosialisasi budaya malu berupa infografis berhasil membentuk karakter para siswa ke arah yang lebih baik.


Keywords


media sosialisasi; infografis; budaya malu; pendidikan karakter

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Hamad, I. (2007). Perencanaan Program Komunikasi.Edisi Kedua, Jakarta: Universitas Terbuka.

Ilahi, R., Syahniar, Ibrahim, I. Faktor yang mempengaruhi pelanggaran disiplin siswa dan implikasinya terhadap layanan bimbingan & konseling. Jurnal Ilmiah Konseling, 2(2),20-25.

Iqbal, C. I. (2014). Budaya Malu Dalam Masyarakat Jepang dan Bugis-Makasar. Walasuji,5(2),315-325

Karakter Bangsa. Jakarta: Balitbang Pusat Kurikulum

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya Dan

Lankow, J., Ritchie, J., & Crooks, R. (2014). Infografis Kedasyatan Cara Bercerita Visual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lestari, D. E. (2014). Upaya Menangani Siswa Yang Sering Melanggar Tata Tertib Sekolah Melalui Layanan Konseling Kelompok. JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING, 1(1) ,24-31

Megawangi, R. (2009). Pengembangan Program Pendidikan Karakter Di Sekolah: Pengalaman Sekolah Karakter. Depok: Indonesia Heritage Foundation

Moleong, L J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. ed. rev. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2011). Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan). Bandung: Rosdakarya

Putra, D. P. (2014). Makna Pesan Sosial Dalam Film FREEDOM WRITERS (Analisis Semiotika). Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Hasanudin. Makasar

Sari, N. (2016). Hari pertama masuk sekolah belasan siswa SMA 3 datang terlambat. Diunduh pada 1 September 2016 dari http://megapolitan.kompas.com/read/2016/07/18/07414091/hari.pertama.masuk.sekolah.belasan.siswa.sman.3.datang.terlambat.

Situmorang, H. (2008). Menoleh Budaya Malu Masyarakat Jepang Untuk Lebih Mengenal Indonesia.Sumatra Utara.

Soekanto, S. (2007). Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T.Raja Grafindo.

Susanti, E. (2014). Budaya Malu Cerminan Bagi perempuan melayu. Media Komunikasi Ilmu – Ilmu Sosial dan Budaya, 11(2), 226-236

Takari, M., dkk. (2008). Masyarakat Kesenian di Indonesia. Medan: Studia Kultura, Fakultas Sastra, Universitas Sumatra Utara.

Tangney, T. (1995). Recent advances in the empirical study of shame and guilt. American Behavioural Scientist. 38, 113-145.

Zaenal, H. (2016). Un smp siswa menyontek hingga tukar lembar jawaban. Diunduh pada 1 September 2016 dari http://daerah.sindonews.com/read/997495/174/un-smp-siswa-menyontek-hingga-tukar-lembar-jawaban-1430800983

Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasi Dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/jurnaldesain.v6i2.3050

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Fitria Iswari, Dian Handayani, Widya Nuriyanti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


Editorial Office:
Institute for Research and Community services (LPPM)
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Campus A Building 3, 2nd Floor | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Phone: (021) 7818718 – 78835283 ext. 123 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hour: 09.00 AM – 08.00 PM

Creative Commons License
Jurnal Desain is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

View Jurnal Desain Statistics