Representasi Hindia Belanda dalam penggambaran sosok penari wayang orang pada rancangan mata uang gulden
(1) Institut Kesenian Jakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Hindia Belanda, pada tahun 1930-an, menerbitkan uang kertas Gulden dalam seri “Wayang Orang”. Penggunaan gambar sosok penari wayang orang, salah satu kesenian jawa pada mata uang Hindia Belanda tampak menunjukkan perhatian penjajah pada kebudayaan yang dijajahnya. Pola penggunaan ilustrasi sosok penari wayang orang ini juga selanjutnya digunakan di pemerintahan selanjutnya, pemerintahan masa penjajahan Jepang dan Republik Indonesia. Hal yang wajar ketika mata uang sebagai representasi dan simbol identitas negara menampilkan kebudayaannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengungkap sisi lain penggunaan “ilustrasi” sosok wayang orang pada mata uang Hindia Belanda, apakah benar hanya sebagai penanda identitas negara, penghias atau ada hal lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan secara khusus menerapkan metodologi visual dari Gilian Rose. Untuk memahaminya digunakan pendekatan historiografi ilmu sejarah, orientalisme dan pendekatan nation branding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ilustrasi penari wayang orang bukan sekadar penanda identitas budaya, tetapi juga bagian dari strategi pencitraan kolonial. Pemerintah Hindia Belanda menciptakan narasi bahwa mereka memiliki kepedulian terhadap budaya Jawa, sekaligus membangun citra Belanda sebagai penjajah yang "menghargai" budaya lokal. Namun, dalam konteks kolonialisme, penggunaan imaji kebudayaan tradisional ini juga dapat dimaknai sebagai bentuk klaim kepemilikan budaya oleh pemerintah kolonial.
Keywords
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Afrizal, A. (2013). Kajian Estetik Desain Mata Uang Rupiah Pada Masa Pemerintahan Soekarno Periode 1945-1949. Corak : Jurnal Seni Kriya, 2(2), 149-165. https://journal.isi.ac.id/index.php/corak/article/view/2337
Ahmad, A. A. (2022). Dari Mata Uang Kolonial ke Mata Oeang Republik Indonesia. Bihari: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah, 5(1), 24-34. https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bihari/article/view/5457
Anholt, S. (2007). Competitive Identity The New Brand Management for Nations, Cities and Regions. Palgrave Macmillan.
Anholt, S. (2011). Chapter 17: Beyond the Nation Brand: The Role of Image and Identity in International Relations. In A. Pike (Ed.), Brands and Branding Geographies. Edward Elgar Publishing. https://doi.org/10.4337/9780857930842.00027
Banindro, B. S. (2010). Tinjauan Visual Gambar Uang Kertas Indonesia. Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana, 10(1), 12-19. https://doi.org/10.9744/nirmana.10.1.pp. 12-19
Bloembergen, M., & Jackson, B. (2006). Colonial Spectacles: The Netherlands and the Dutch East Indies at the World Exhibitions, 1880-1931. Singapore University Press. https://books.google.co.id/books?id=XqS7PMVRq-sC
Dinnie, K. (2015). Nation Branding: Concepts, Issues, Practice. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315773612
Gunawan, I. (2012). Iklan Masa Kolonial: Propaganda Kebudayaan. Pasca IKJ.
Hariyanto, H. (2019). Gerakan Dakwah Sultan Agung (Arti Penting Perubahan Gelar Sultan Agung Terhadap Gerakan Dakwah di Jawa Pada Tahun 1613 M - 1645 M). Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah, 24(1). https://doi.org/10.22373/albayan.v24i1.3176
Heij, H. d. (2012). Designing Banknote Identity. DNB Occasional Studies, 10(3). https://www.dnb.nl/media/jlbpso12/201208_nr-_3_-2012-_designing_banknote_identity.pdf
Jaffe, E. D., & Nebenzahl, I. D. (2006). National Image & Competitive Advantage: The Theory and Practice of Place Branding (2. ed ed.). Copenhagen Business School Press.
Kusuma, E. (2021). Uang Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya. Kompas.
Lindsay, J. (1991). Klasik, kitsch, kontemporer: sebuah studi tentang seni pertunjukan Jawa. Gadjah Mada University Press.
Rose, G. (2002). Visual Methodologies. SAGE Publications.
Said, E. W. (1995). Orientalism. Penguin Books.
Soedarsono, R. M. (1997). Wayang Wong: Drama Tari Ritual Kenegaraan di Keraton Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Sucihati, W. T. K. (2023). Kajian Estetika Desain Uang Kertas Seribu Rupiah Tahun 1980 Karya Sudirno Del. Acintya Jurnal Penelitian Seni Budaya, 15(2). https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/acintya/article/view/5089
Tjahjawulan, I., & Sabana, S. (2015). Representasi "Indonesia" pada Anjungan Belanda di World Expo 1889 Paris dan World Expo 1910 Brussels. Mudra, Jurnal Seni Budaya, 30(2).
van Weeren, H. P. (2003). “Money in Paradise” De circulatie van papiergeld in Nederlands Indië en Indonesië 1940 – 1950. t Watermerk, 13(2).
Yonita, L., Hafiar, H., & Sani, A. (2018). Konstruksi makna nasionalisme pada desain uang rupiah kertas. WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 17(1), 13-28. http://journal.moestopo.ac.id/index.php/wacana/article/view/135
DOI: http://dx.doi.org/10.30998/jd.v12i2.27820
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Iwan Gunawan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Editorial Office:
Institute for Research and Community services (LPPM)
Universitas Indraprasta PGRI
Address: Campus A Building 3, 2nd Floor | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Phone: (021) 7818718 – 78835283 ext. 123
Work Hour: 09.00 AM – 08.00 PM | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Jurnal Desain is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.