Konsep desain ruang publik pada redesain Museum Lontar Gedung Kirtya di Bali dengan pendekatan activity-based design

Agung Pranawa Maheswara(1*)

(1) Institut Teknologi Bandung
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini betujuan untuk mengeksplorasi peran desain ruang publik dalam meningkatkan kualitas interaksi pengunjung di Gedung Kirtya yang dibangun oleh Belanda pada 1928 di Singaraja, Kabupaten Buleleng, sebagai tempat penampungan lontar dan buku tua. Lontar, sebagai naskah kuno dari daun tal, menyimpan informasi penting tentang sejarah masa lalu. Namun, kurangnya perencanaan dalam pembangunan gedung berdampak pada kualitas ruang dan pengalaman pengunjung. Penelitian ini menggunakan pendekatan activity-based design untuk merancang ruang publik yang dapat mendukung interaksi sosial, baik aktif maupun pasif, antara pengunjung. Metode penelitian yang diterapkan adalah observasi langsung dan wawancara dengan pengunjung serta pengelola gedung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain ruang publik berbasis aktivitas mampu menciptakan suasana yang mendukung interaksi antar pengunjung, seperti berdiskusi, mengamati, atau menikmati koleksi lontar, yang dapat memperkaya pengalaman pengunjung. Interaksi sosial ini mendorong kegiatan bersama dan meningkatkan ketertarikan terhadap koleksi lontar dan sejarahnya. Kesimpulannya, perbaikan desain ruang publik dengan pendekatan activity-based design dapat meningkatkan daya tarik Gedung Kirtya, serta menarik lebih banyak masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung, berinteraksi, dan berekreasi. Sebagai rekomendasi. Pengelola Gedung Kirtya disarankan merancang ruang yang dapat mendukung aktivitas sosial dan edukasi untuk meningkatkan pengalaman pengunjung.

Keywords


Gedung Kirtya; ruang publik; activity based design; interaksi sosial

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Abusaada, H., Elshater, A., Rodwell, D., Irina, O., Abusaada, H., & Elshater, A. (2021). Transforming Urban Nightlife and the Development of Smart Public Spaces Preview (Issue May). https://doi.org/10.4018/978-1-7998-7004-3

Aelbrecht, P., Stevens, Q., & Nisha, B. (2019). Introduction: from mixing with strangers to collective placemaking: existing theories, policies and practices around social cohesion in public space design. In Public Space Design and Social Cohesion (pp. 1-34). Routledge.

Arefi, M., & Aelbrecht, P. (2022). Urban identity, perception, and urban design. Urban Design International, 27(1), 9–11. https://doi.org/10.1057/s41289-022-00179-9

Aydin, D., & Koç, D. (2020). The effect of public space design on visitor engagement and social interaction in museums: A case study in Turkey. Journal of Cultural Heritage Management and Sustainable Development, 10(4), 345–360.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng. (2023). Kabupaten Buleleng Dalam Angka.

Browning, W.D., Ryan, C., dan Clancy, J. (2014). 14 patterns of biophilic design improving health and well-being in the built environment. New York: Terrapin Bright Green, LLC.

Carmona, M. (2021). Public Places Urban Spaces: The Dimensions of Urban Design (3rd ed.). New York: Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315158457

Chapman, E. H., & Lynch, K. (1962). The Image of the City. The Journal of Aesthetics and Art Criticism, 21 (1). https://doi.org/10.2307/427643

Ching, F. D. K. (2014). Interior Design Illustrated. New Jersey: Jhon Wiley and Sons.

Damara, K. P., Sasongko, W., & Surjono. (2023). Pengaruh Kualitas Ruang Publik Terhadap Revisit Intention di Alun-Alun Kota Batu. Planning for Urban Region and Environment, 12(1), 1–12. https://purejournal.ub.ac.id/index.php/pure/article/view/475

Hall, E. T. (1969). The Hidden Dimension. Britania Raya: Knopf Doubleday Publishing Group.

Habermas, J. (2015). The Public Sphere: An Encyclopedia. Crime and Media: A Reader, 3(3), 11–19. https://doi.org/10.4324/9780367809195-3

Hakiki, M. S. (2021). Simulasi Penerapan Perbendaharaan Desain Francis D. K. Ching Mengenai Wujud Dasar Pada Desain Arsitektur. ALUR: Jurnal Arsitektur, 4(1), 11–23. https://doi.org/10.54367/alur.v4i1.1077

Kamariotou, V., Kamariotou, M., & Kitsios, F. (2021). Strategies for Increasing Visitors’ Interaction: The Case of Virtual Museum and Exhibitions. Springer Proceedings in Business and Economics, February, 409–414. https://doi.org/10.1007/978-3-030-57065-1_42

Koster, P. S. (2020). Degradasi Budaya Bali. Kajian Budaya Bali, 15(2), 45–58.

Madanipour, Ali. (2015). Urban Design and Public Space. International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences. 10.1016/B978-0-08-097086-8.74049-9.

Maharani, B., Permana, R. C. T. H., & Utomo, R. P. (2024). Faktor-faktor yang Mendorong Penggunaan Ruang Publik bagi Warga di Permukiman Padat (Studi Kasus Lingkungan Rusunawa Begalon I & II, Kota Surakarta). Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman, 6(1), 14. https://doi.org/10.20961/desa-kota.v6i1.75698.14-25

Maheswara, A. P. (2020). Redesain Gedung Kirtya Sebagai Museum Lontar di Kabupaten Buleleng (Tugas Akhir). Universitas Udayana.

Müller, L., Ericsson, S., & Hedvall, P.-O. (2022). Visions of a City for All. The Journal of Public Space, 7(2), 63–78. https://doi.org/10.32891/jps.v7i2.1486

Saputra, P. A. H. E., Sasongko, W., & Parlindungan, J. (2022). Hubungan Kualitas Ruang Publik Terhadap Terbentuknya Keterikatan tempat Di Kawasan Kota Batu. Planning for Urban Region and Environment, 11(0341), 19–30.

Sani, R., Rahman, M., & Syamsuddin, F. (2018). Redesigning traditional museums to enhance visitor engagement: A case study in Indonesia. International Journal of Design and Architecture, 6(1), 45–58.

Suwartini, N. K., Wijaya, I. N., & Arimbawa, I. G. (2019). Conservation of lontar manuscripts in Bali: Challenges and strategies. Journal of Indonesian Cultural Heritage Conservation, 24(1), 15–30.

Sennett, R. (2012). The Open City. Urban Design, 1–14.

Sholeh, M. S. R., Antaryama, I. G. N., & Noerwasito, V. T. (2022). Efektivitas atau Aksesibilitas: Kajian Desain Mal Pelayanan Publik dalam Perspektif Desain Inklusi. Arsitektura, 20(2), 341. https://doi.org/10.20961/arst.v20i2.63330

Whyte, W. (2019). The Social Life of Small Urban Spaces.

Wibawa, M. S. Y., & Ibrahim, W. (2011). Transformasi Pada Ruang Publik Kota Melalui Konsep Design Catalyst. Jurnal Rekayasa Teknik Sipil Universitas Lampung, 15(2), 99–108.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/jd.v12i2.26823

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Agung Pranawa Maheswara

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


Editorial Office:
Institute for Research and Community services (LPPM)
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Campus A Building 3, 2nd Floor | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Phone: (021) 7818718 – 78835283 ext. 123 
Work Hour: 09.00 AM – 08.00 PM | Close in sunday and public holidays in Indonesia

Creative Commons License
Jurnal Desain is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

View Jurnal Desain Statistics