Krisis Identitas Budaya: Studi Poskolonial pada Produk Desain Kontemporer

Wirawan Sukarwo(1*)

(1) Pusat Penelitian Bidang Bahasa dan Seni Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


Pembentukan identitas nasional di tengah tingginya diversitas budaya merupakan polemik bangsa bekas terjajah, seperti Indonesia. Krisis identitas yang melanda tersebut disebabkan oleh tiga faktor, yaitu konsep identitas, politik kebudayaan, dan kapitalisme global. Sebagai bangsa bekas terjajah, Indonesia masuk ke fase penjajahan baru yang tidak lagi bersifat fisik melainkan mental. Teori poskolonial membantu para praktisis desain untuk mengurai dan membangun kesadaran kolektif akan situasi krisis ini. Melalui konsep hibridisasi budaya dan mimikri, produk-produk desain kontemporer memberikan ruang untuk mengaktualisasikan narasi kebudayaan daerah yang terpinggirkan. Pada titik inilah, produk desain komunikasi visual dapat menjadi juru bicara kelompok subaltern dalam konteks kebudayaan daerah.


Keywords


krisis identitas budaya; poskolonial; hibriditas; mimikri

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Alva, J.J.K. de. (1995). “The Postcolonialization of The Latin American Experience: A Reconsideration of `Colonialism`, `Postcolonialism`, and `Mestizaje`” dalam G. Prakash (ed.). After Colonialism, Imperial Histories, and Postcolonial Displacements. Princenton: Princenton University Press.

Bhabha, H.K. (1994). The Location of Culture. London: Routledge.

Davidson, J.S (ed). (2010). Adat Dalam Politik Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia-KITLV Jakarta.

Heryanto, A. (2015). Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Iqbal, T.M.D. (2014). Toleransi dan Perkauman: Keberagaman Dalam Perspektif Agama-Agama dan Etnis-Etnis. Jakarta: Lentera Timur.

Jones, T. (2015). Kebudayaan dan Kekuasaan di Indonesia: Kebijakan Budaya Selama Abad ke-20 Hingga Era Reformasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia-KITLV Jakarta.

Kahn, J.S. (2016). Kultur, Multikultur, Postkultur: Keragaman Budaya dan Imperialisme Kapitalisme Global. Yogyakarta: Institute of Nation Development Studies.

Kumar, M. (2000). “Postcolonial Theory and Cross-Culturalism: Collaborative `Signposts` of Discursives Pratice.” Journal of Educational Enquiry. Vol 1 No.2. University of South Australia.

Loomba, A. (2016). Kolonialisme/Pascakolonialisme. Yogyakarta: Narasi-Pustaka Promethea.Maalouf, A. 2004. Atas Nama Identitas. Yogyakarta: Resist Book.

Oommen, T.K. (2009). Kewarganegaraan, Kebangsaan, dan Etnisitas: Mendamaikan Persaingan Identitas. Bantul: Kreasi Wacana.

Piliang, Y.A. (2010). Dunia Yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan. Bandung: Matahari.

Rutherford, J. (1990). Identity: Community, Culture, Difference. London: Lawrence & Wishart.

Said, E.W. 2010. Orientalisme: Menggugat Hegemoni Barat dan Mendudukkan Timur Sebagai Subjek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugihartati, R. (2014). Perkembangan Masyarakat Informasi dan Teori Sosial Kontemporer. Jakarta: Kencana.

Setiawan, I. (2016). Hibriditas Budaya dalam Lintasan Perspektif. http://matatimoer.or.id/wp-content/uploads/2016/12/Hibriditas-budaya-dalam-lintasan-perspektif.pdf

Epafras, L.C. (2012). Signifikansi Pemikiran Homi Bhabha: Sebuah Pengantar Teori Poskolonial. https://ruangberbagiku.wordpress.com/2012/11/22/signifikansi-pemikiran-homi-bhabha-sebuah-pengantar-teori-poskolonial/




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/jurnaldesain.v4i03.1869

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Wirawan Sukarwo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


Editorial Office:
Institute for Research and Community services (LPPM)
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Campus A Building 3, 2nd Floor | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Phone: (021) 7818718 – 78835283 ext. 123 
Work Hour: 09.00 AM – 08.00 PM | Close in sunday and public holidays in Indonesia

Creative Commons License
Jurnal Desain is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

View Jurnal Desain Statistics