Peran Satgas Kemitraan Peduli Pendidikan (SKPP) dalam Gerakan Literasi pada Anak Putus Sekolah di Kecamatan Tonjong

Ririn Setyorini(1*), Amanda Qori Ifadakh(2), Septy Rizqillah(3)

(1) Universitas Peradaban Bumi Ayu
(2) Universitas Peradaban Bumi Ayu
(3) Universitas Peradaban Bumi Ayu
(*) Corresponding Author

Abstract


Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia mendorong timbulnya berbagai permasalahan sosial yang kian hari semakin meresahkan bangsa Indonesia. Salah satu faktor yang dapat menjadi tolak ukur rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia adalah tingginya angka putus sekolah anak usia produktif (usia sekolah). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor-faktor Penyebab Siswa Putus Sekolah di Kecamatan Tonjong?”. Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui faktor-faktor Penyebab Siswa Putus Sekolah di Kecamatan Tonjong”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Untuk membedah permasalahan ini digunakan teknik pengumpulan data melalui observasi. Hasil penelitian menemukan faktor utama yang menyebabkan siswa putus sekolah di Kecamatan Tonjong adalah karena pola asuh dan latar belakang pendidikan orang tua yang rendah serta lemahnya ekonomi keluarga siswa yang putus sekolah, dimana ekonomi yang menjadi faktor utama banyak orang tua tidak bisa melanjutkan sekolah anak mereka karena keterbatasan ekonomi yang dibutuhkan. Selain itu, lingkungan pergaulan juga sangat berpotensi menjadi salah satu faktor siswa putus sekolah.


Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Aisyah, S. (2015). Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan Belajar. Yogyakarta: Deepublish.

Ajis, O. T., Sugiyanta, I. G., & Zulkarnain, Z. (2013). Faktor-faktor Penyebab Anak Putus Sekolah pada Tingkat SMA. Jurnal Penelitian Geografi.

Ashofi, M. M. N. (2021). Kontribusi Satgas Kemitraan Peduli Pendidikan (SKPP0 Polsek Tonjong dalam Pendidikan Akhlak Anak Jalanan di Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes. Purwokerto.

Gerakan Literasi Nasional (https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/)

Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Kemendagri. (2021). Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah, Ranking 62 dari 70 Negara. https://perpustakaan.kemendagri.go.id/tingkat-literasi-indonesia-di-dunia-rendah-ranking-62-dari-70-negara/. Diakses pada 22 Juni 2022 pukul 11.05 WIB.

Kemendikbud. (2019). Tingkatkan Literasi Baca-Tulis, Kemendikbud Adakan Pertemuan Penulis Bahan Bacaan. Diambil dari https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/04/tingkatkan-literasi-bacatulis-kemendikbud-adakan-pertemuan-penulis-bahan-bacaan. Diakses pada Agustus 2022.

Miles, M., & Huberman A. M. (2014). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).

Nurjannah, N., & Ahmad, M. R. S. (2020). Kehidupan Remaja Putus Sekolah Di Desa Lara Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah. Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan, 95-99.

Shihab, N., & Komunitas Guru Belajar. (2019). Literasi Menggerakan Negeri. Tanggerang Selatan: Literati.

SKPP Tonjong. https://www.facebook.com/skpp.polsektonjong.

Subakti, H., Damayanti, W. K., Hasan, M., Simarmata, J., & Harianja, J. K. (2022). Model-Model Program Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Yayasan Kita Menulis.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta CV.

Teguh, M. (2017). Gerakan Sekolah Literasi Dasar. https://training.unmuhkupang.ac.id/index.php/jpdf/article/view/217/120.

Wassahua, S. (2016). Analisis faktor-faktor penyebab anak putus sekolah di Kampung Wara Negeri Hative Kecil Kota Ambon. Al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam,1(2), 204-224).




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/diskursus.v5i2.14519

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Googlre ScholarDimensionsGaruda IndeksONESEARCHBASE

  Pascasarjana
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Kampus A Building 2, 3rd Floor | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Phone: +62 (021) 7818718 – 78835283 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm.

 

Creative Commons License
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Flag Counter

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats