Efektivitas Penggunaan English Classroom Expression untuk Guru SMP-SMA

Elyza Martiarini(1*)

(1) Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dalam pelaksanaannya, guru dianjurkan untuk menggunakan bahasa Inggris seoptimal mungkin sekalipun dengan siswa yang masih pasif dalam berbicara. Beberapa guru harus melaksanakannya, walaupun mereka sendiri menyadari betul bahwa karena bukan bidangnya, maka banyak hal yang tidak bisa tersampaikan dengan baik. Dalam pengajaran, guru menentukan berbagai macam ekspresi yang akandiucapkan dalam bahasa Inggris. Kemudian, pada tahapan dalam suatu pelajaran, guru mengajarkan siswa untuk menggunakan ekspresi dalam bahasa Inggris (English Classroom Expression). Alasan utamanya adalah agar guru dapat menerapkan ekspresi-ekspresi tersebut pada situasi nyata yang sedang terjadi pada saat itu sehingga akan nampak alami apa adanya. Selain itu siswa akan lebih mudah mempelajari hal-hal yang sifatnya nyata. Maksudnya adalah dengan mengajarkan instruksi-instruksi pada hal-hal dimana siswa menggunakan untuk pertama kali, mereka perlu dihadapkan pada suatu situasi yang nyata dan terjadi pada ekspresi-ekspresi atau instruksi-instruksi yang lainnya.

 

Kata kunci: Efektifitas, English Classroom Expression, Guru

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Bruthiaux, P. (2002). Predicting challenges to English as a global language in the 21stcentury. In Dasgupta & Tonkin (eds), Language Problems & Language Planning Journal. Vol 26, p. 129-157.

Coady, M. & O’Laorie, M., (2002) Mismatches in language policy and practice in education: the case of Gaelscoileanna in the Republic of Ireland. In Sheldon, M. (ed), Electronic Journal of Language Policy. Kluwer Academic Publisher. Netherlands, p. 143-156.

Corson, D. (1990). Language Policy across the Curriculum. Multilingual Matters LTD. Philadelphia, p.1-19.

Crystal D. (1997). English as a Global Language. Cambridge University Press.

Diknas. (2007). Panduan Penyelenggaraan Rintisan Sekolah Berataraf Internasional (RSBI) untuk Sekolah Menengah Pertama. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Kemendiknas Jakarta.

Ingram, D.E,. (1993). Language Policy in Australia 1990s. Paper to the Pre-conference International Workshop on Foreign Language Planning, National Foreign.

Marhum, M. (2008). the Linguistic Awakening in Eastern Indonesia in the Era of Globalisation. In Matthews and Gibbons (Eds). The Process of Research in Education. Shannon Research Press, Australia.

Marhum, M. (2009a). Issues in Language, Culture and Education in Eastern Indonesia. Lambert Academic Publishing, Germany.

Marhum, M. (2009b). English in Indonesian Schools in the Era of Globalization: the Use of English as Instructional Language at Rintisan Sekolah Bertaraf Internationla in Central Sulawesi. STBA-LIA, Yogyakarta.

Pennycook, A. (1994),The Cultural Politics of English as an International Language. Pearson Education Ltd, England.

Saibah. (1999). Implementing Classroom management for the Teaching of English to the Grade Eight Students of Designated International Rating School (RSBI). Unpublished Masters Thesis, Program Pascsarjana.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/jurnalpkm.v1i03.1784

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


___________________________________________________________

Editorial Office:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Indraprasta PGRI

Campus A : Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Telp. (021) 7818718 – 78835283 Fax. (021) 29121071

View My Stats

Creative Commons License
Jurnal PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.