Kekhasan Penokohan Mandeh dalam Novel Limpapeh Karya A.R Rizal (Sebuah Kajian Semiotika)

Riska Shannia(1*), Apsanti Djokosujatno(2), Restoeningroem Restoeningroem(3)

(1) Universitas Indraprasta PGRI
(2) Universitas Indraprasta PGRI
(3) Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


Karya sastra adalah hasil kreasi artistik yang masuk ke dalam seluruh aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah novel. Gambaran kehidupan manusia pada masyarakat di daerah tertentu di dalam novel membentuk sebuah penyajian yang khas. Novel Limpapeh menceritakan sebuah keluarga yang sarat dengan adat dan istiadat Minangkabau. Keluarga ini dipimpin oleh seorang Bundo Kanduang yang dipanggil Mandeh. Dalam kehidupannya, Mandeh banyak menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan keluarga dan tradisi adat. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai kekhasan kedudukan Mandeh dalam alur cerita dan kekhasan penyajian tokoh dalam novel Limpapeh karya A.R Rizal. Penelitian ini menggunakan penelitain kualitatif dengan metode analisis isi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semiotik Todorov. Teori tiga tataran semantik Todorov membagi cerita ke dalam tiga aspek, yaitu aspek semantik, aspek sintaksis, dan aspek verbal. Novel ini terbagi menjadi dua puluh enam episode. Dari dua puluh enam episode tersebut, terlihat bahwa Mandeh selalu muncul dalam tiap episode sebagai pusat peristiwa. Itu menunjukan bahwa peran utama dalam novel Limpapeh adalah Mandeh. Sifat-sifat Mandeh terlihat lebih menonjol ketika dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya. Sifat-sifat Mandeh tersebut disimpulkan melalui tindakan-tindakannya yang dimunculkan pada setiap episode. Hal itu disebut dengan teknik ragaan. Mandeh digambarkan sebagai orang yang memegang erat adat, bijaksana, menyayangi keluarga, pekerja keras, penuh empati dan pereda konflik. Sosoknya merupakan contoh ideal untuk perannya sebagai Bundo Kanduang. Hal ini sesuai dengan judul novel, Limpapeh, yaitu tiang utama menyangga rumah.

Kata Kunci: Minangkabau, Bundo Kanduang, Penokohan, Pendekatan Semiotika Todorov

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Abrams, M. H. (1953). The mirror and the lamp. New York: Oxford University Press.

Abrams, M. H. (1999). A glossary of literary terms. Massachusetts: Heinle & Heinle.

Arnawa, N. (2008). Wawasan linguistik dan pengajaran bahasa. Denpasar: Pelawa Sari.

Chaer, A. (2014). Linguistik umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Eriyanto. (2013). Analisis naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam analisis teks berita media. Jakarta: Kencana.

Husen, I. S. (1989). Pemahaman sri sumarah karya umar kayam dalam pelajaran pengkajian teks sastra. Konstelasi Sastra. Depok: Devisi Penerbitan HISKI Pusat Universitas Indonesia.

Kridalaksana, H. (2005). Mongin-Ferdinand de Saussure: Peletak dasar struktualisme dan linguistik modern. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Moleong, L. J. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nuarca, I. K. (2017). Struktualisme semiotik dalam ilmu sastra. Denpasar: Univesitas Udayana.

Rizal. A. R. (2017). Limpapeh. Padang: Penerbit Erka.

Teeuw, A. (1984). Sastra dan ilmu sastra. Bandung: PT. Dunia Pustaka Jaya.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/diskursus.v3i02.6978

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Googlre ScholarDimensionsGaruda IndeksONESEARCHBASE

  Pascasarjana
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Kampus A Building 2, 3rd Floor | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Phone: +62 (021) 7818718 – 78835283 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm.

 

Creative Commons License
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Flag Counter

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats