SPIRITUAL MARKETING IN ISLAMIC PERSPECTIVE
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Konsep pemasaran konvensional saat ini telah bergeser kepada konsep pemasaran spiritual yang ditunjukkan oleh kemunculan perusahaan-perusahaan yang menerapkan konsep kejujuran, amanah, cerdas dan komunikatif dalam mengembangkan bisnisnya. Pemasaran konvensional sejatinya menterjemahkan bisnis ke dalam kegiatan yang berorientasi profit, memanjakan konsumen dan pelanggan, hingga memunculkan perilaku bisnis yang eksploitatif irasional dan manipulatif. Sehingga pada akhirnya kegiatan pemasaran konvensional seringkali absurd dan membawa dampak negatif, tidak hanya kepada stakeholder, namun
kepada lingkungan secara menyeluruh. Di sisi lain, tingginya kesadaran masyarakat dan pengguna (user) produk dari perusahan terhadap kesehatan (health) dan kesejahteraan (wealth) dan keamanan
(welfare) baik bagi dirinya maupun terhadap lingkungan, menjadikan masyarakat dan pengguna (user) semakin kritis dan logis dalam menentukan keputusan pembelian dan menggunakan produk. Hal ini merupakan tantangan bagi eksistensi bisnis jangka panjang perusahaan. Sehingga manifestasi bisnis dan pemasaran modern saat ini tidak cukup hanya bersandarkan kepada kepuasan pelanggan, kualitas, harga yang kompetitif, lokasi yang strategis. Lebih dari itu, kegiatan bisnis dan pemasaran yang diharapkan oleh semua pihak adalah didasarkan belas kasih (compassion) yang berakar dari kekuatan jiwa yang bersandarkan kepada ajaran Tuhan.
Tulisan ini menjelaskan konsep pemasaran spiritual dari perspektif ajaran Islam. Dalam Islam, mengajarkan bahwa apa pun yang kita lakukan haruslah menghasilkan nilai tambah, tidak hanya bagi diri sendiri namun juga bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Berdasarkan hal tersebut, maka aspek-aspek yang perlu menjadi landasan dalam kegiatan pemasaran spiritual dari empat pilar pemasaran (product, price, promotion, place) haruslah mampu menghasilkan nilai tambah yang berlandaskan nilai ke-Tuhan-an secara menyeluruh. Makalah ini
dibuat dengan metode pengumpulan jurnal deskriptif, kualitatif, dan literatur
kepada lingkungan secara menyeluruh. Di sisi lain, tingginya kesadaran masyarakat dan pengguna (user) produk dari perusahan terhadap kesehatan (health) dan kesejahteraan (wealth) dan keamanan
(welfare) baik bagi dirinya maupun terhadap lingkungan, menjadikan masyarakat dan pengguna (user) semakin kritis dan logis dalam menentukan keputusan pembelian dan menggunakan produk. Hal ini merupakan tantangan bagi eksistensi bisnis jangka panjang perusahaan. Sehingga manifestasi bisnis dan pemasaran modern saat ini tidak cukup hanya bersandarkan kepada kepuasan pelanggan, kualitas, harga yang kompetitif, lokasi yang strategis. Lebih dari itu, kegiatan bisnis dan pemasaran yang diharapkan oleh semua pihak adalah didasarkan belas kasih (compassion) yang berakar dari kekuatan jiwa yang bersandarkan kepada ajaran Tuhan.
Tulisan ini menjelaskan konsep pemasaran spiritual dari perspektif ajaran Islam. Dalam Islam, mengajarkan bahwa apa pun yang kita lakukan haruslah menghasilkan nilai tambah, tidak hanya bagi diri sendiri namun juga bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Berdasarkan hal tersebut, maka aspek-aspek yang perlu menjadi landasan dalam kegiatan pemasaran spiritual dari empat pilar pemasaran (product, price, promotion, place) haruslah mampu menghasilkan nilai tambah yang berlandaskan nilai ke-Tuhan-an secara menyeluruh. Makalah ini
dibuat dengan metode pengumpulan jurnal deskriptif, kualitatif, dan literatur
Keywords
Pemasaran Spiritual (spiritual marketing), Islam, Bisnis
Full Text:
PDF (Indonesian)DOI: http://dx.doi.org/10.30998/jabe.v2i2.1463
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Universitas Indraprasta PGRI
Alamat:Kampus B | Jl. Raya Kampung Gedong
Phone: +62 (021) 7818718 – 78835283
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
JABE (Journal of Applied Business and Economic) is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.