USAHA MEMPERTEBAL SIKAP POSITIF TERHADAP BAHASA INDONESIA
(1) Pusat Penelitian Bidang Bahasa dan Seni Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author
Abstract
Sikap positif terhadap bahasa Indonesia susah sekali ditumbuhkembangkan, justru di bumi di mana ia dilahirkan. Masih banyak dari kita yang beranggapan bahwa bahasa Indonesia tidak mampu memenuhi semua kebutuhan berbahasa karena agak sederhana, kurang lengkap, bahkan miskin akan kata-kata dan cara-cara berbahasa. Bahasa Inggris adalah bahasa yang mempunyai gengsi yang tinggi, lengkap, dan bermartabat. Padahal, dengan sikap demikian bukan merupakan patokan keberhasilan pembangunan ekonomi dan industri. Justru, negara-negara yang tetap mempertahankan dan membanggakan budaya dan bahasa sendiri mampu melesat sebagai negara maju, sebut saja Korea, Cina, dan Jepang. Sangat sukar menumbuhkan sikap positif karena sikap positif adalah keadaan jiwa seseorang yang dipertahankan melalui usaha-usaha yang sadar bila sesuatu terjadi pada dirinya supaya tidak membelokkan fokus mental seseorang pada yang negatif. Sikap positif bukanlah produk genetis atau ketuturunan, melainkan sebuah ciri yang dipelajari dengan pelatihan yang tepat. Langkah awal yang paling mudah untuk menumbuhkan sikap positif adalah selalu mudah menebarkan senyum ikhlas pada sesama umat manusia dan selalu tenang dalam menghadapi situasi atau apa pun. Langkah awal untuk dapat memiliki ketenangan adalah dengan membangun hubungan yang baik dengan Tuhan melalui doa karena dasar dari sikap positif adalah hati.
Kata Kunci: mempertebal dan sikap positif
Full Text:
PDFReferences
Alwi, Hasan. 2011a. Bahasa Indonesia; Pemakai dan Pemakaiannya. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
----------------. 2011b. Butir-Butir Perencanaan Bahasa. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Arifin, E. Zaenal. 2009. Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Tangerang: PT Pustaka Mandiri.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2011a. Kumpulan Putusan Kongres Bahasa Indonesia I—IX Tahun 1938-2008. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
---------------------------------------------------------. 2011b. Pemberdayaan Bahasa Indonesia Memperkukuh Budaya Bangsa dalam Era Globalisasi; Risalah Kongres Bahasa Indonesia VIII. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
---------------------------------------------------------. 2011c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia; Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Elwood N. Chapman. 1987. Sikap: Kekayaan Anda yang Paling Berharga. Jakarta: Bina Aksara.
Ertato, Agung Dwi. Iman dan Tanah Air. Flores: Taman Belajar Eugenia
Faiz, Abdurrahman. Kecil-Kecil Punya Karya; untuk Bunda dan Dunia. Bandung: Mizan Media Utama.
Kridalaksana, Harimurti. 1982. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Ende-Flore: Nusa Indah.
Munsyi, Alif Danya. 2005. Bahasa Menunjukkan Bangsa. Jakarta: KPG.
Rosidi, Ajip. 2001. Bahasa Indonesia Bahasa Kita; Sekumpulan Karangan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Simanungkalit, Salomo (penyunting). 2003. Inul itu Diva?; Kumpulan Kolom Bahasa Kompas. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Sutami, Hermina dan Agni Malagina. 2006. Bahasa Indonesia Dewasa Ini. Depok: Pusat Leksikologi dan Leksikografi FIB UI.
DOI: http://dx.doi.org/10.30998/deiksis.v5i02.466
Article Metrics
Metrics powered by PLOS ALM
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Bambang Sumadyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Publisher: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI Address: Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. |
|
Deiksis is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. |