Gaya Bahasa Metonimia dalam Lirik Lagu Iwan Fals Bertema Kritik Sosial
(1) Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author
Abstract
Bahasa lirik lagu dapat dikategorikan sebagai bahasa khas sastra karena mewakili pengalaman batin penciptanya, sehingga bersifat ekspresif. Bahasa lirik lagu bersifat ekspresif ini mengatur, memadatkan, dan kadang-kadang menyimpang dari kaidah bahasa yang ada. Dengan demikian, pendengar akan lebih mudah memperhatikan sekaligus menyadari usaha pencipta lagu untuk menciptakan suasana tertentu dengan gaya bahasanya. Tujuan penelitian ini menganalisis jenis-jenis gaya bahasa metonimia dalam lirik lagu Iwan Fals bertema kritik sosial; mengetahui makna-makna kata metonimia lirik lagu Iwan Fals bertema kritik sosial, serta mengetahui bentuk dan makna metonimia lirik lagu Iwan Fals bertema kritik sosial. Metode dalam penelitian ini metode kualitatif dengan teknik analisis isi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dibantu tabel analasis isi. Data penelitian ini lirik lagu Iwan Fals dari album pertama sampai terakhir dengan sampel 20 lagu. Hasil penelitian menunjukkan dari 20 lagu Iwan Fals bertema kritik sosial, dapat ditemukan 23 lirik lagu yang menggunakan gaya bahasa metonimia. Berdasarkan analisis terhadap seluruh data, dapat diketahui bahwa gaya bahasa metonimia lirik lagu Iwan Fals dalam penelitian ini yaitu metonimia pars prototo 40% (9 data), metonimia relasi 35% (8 data), metonimia relasi waktu 17% (4 data), serta metonimia berdasarkan penemu atau pencipta 8% (2 data).
Keywords
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Chaer, A. (2002). Pengantar semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A. (2007). Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Diti, L. D. (2015). Gaya bahasa simile, metonimia dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48. Skripsi. Fakultas Sastra. Program Studi Bahasa Indonesia. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. https://repository.usd.ac.id/1102/2/104114005
Hermintoyo, M. (2014). Kode bahasa dan sastra kalimat metaforis lirik lagu populer. Semarang: Gigih Pustaka Mandiri.
Kartika, D. (2017). Perbandingan gramatikal kata benda Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang. Jurnal Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan dan Budaya, 7(2).
Kasmadi. (2020). Bentuk dan makna majas metonimia dalam lirik lagu Jepang yang dipopulerkan oleh Radwimps. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya. Program Studi Sastra Jepang. Universitas Bung Hatta. http://repo.bunghatta.ac.id/1655/1/7
Keraf, G. (2009). Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Melisa, L. (2017). Bentuk dan makna majas perbandingan pada lirik lagu Kakihira Tetsuya (Analisis isi dalam lirik lagu dengan majas metonimia, metonimi, dan personifikasi). Skripsi. Fakultas Sastra. Program Studi Sastra Jepang. Universitas Darma Persada. http://repository.unsada.ac.id/413/1/1
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Data kualitatif. Tjetjep Rohendi Rohidi (terj). Jakarta. Universitas Indonesia.
Parera, J. D, (2004). Teori semantik. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Robins, R. H. (1990). A Short History of Linguistics. London: Longman.
Syahrial, dkk. 2015. Perilaku pilih bahasa dan alih kode di kalangan mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Universitas Bung Hatta. Jurnal Suluah. Padang: Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, 17(21).
Wellek, R., & Warren, A. (1990). Teori kesusastraan. Melani Budianta (Terj.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
DOI: http://dx.doi.org/10.30998/deiksis.v14i3.14253
Article Metrics
Metrics powered by PLOS ALM
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Fahmi Hidayat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Publisher: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI Address: Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. |
|
Deiksis is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. |