Program Bimbingan dan Konseling Ekologis bagi Anak dengan ADHD (Attention Defisit Hyperactivity Disorder)

Melina Lestari(1*)

(1) Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRACT

Children with ADHD have difficulty focusing attention, they can not sort out what they should pay attention to, hyperactive and perform an impulsive behavior. The aim of this study is: 1)To know the picture of a child with ADHD; 2) Analyze problematics, needs, potentials; and 3) What kind of ecological guidance and counseling programs for children with ADHD. This research was conducted in a kindergarten located in Bandung regency, using case study method with qualitative approach by doing direct observation to children with ADHD and interviewing to teachers and caregivers of ADHD children. Guidelines for observation and interviews are made by the authors themselves. The results show that children with ADHD are not able to talk like children on his age, unable to follow activities in the classroom, he is always on the move, but in this case he has never seen tantrum. Based on the problematic analysis, the needs and potentials of children with ADHD require comprehensive interventions from various stakeholders, Ecological guidance and counseling programs for children with ADHD do not directly provide intervention to children but provide services to teachers and parents so as to be a good environment for Child growth.

Keyword: Guidance and Counseling Program, Ecologies, and Children with ADHD

ABSTRAK 

Anak dengan ADHD memiliki kesulitan dalam pemusatan perhatian, mereka tidak dapat memilah apa yang harus mereka perhatikan, hiperaktif dan melakukan perilaku yang impulsif. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui gambaran anak dengan ADHD, 2) menganalisis problematika, kebutuhan, potensi, dan 3)     seperti apa program bimbingan dan konseling ekologis bagi anak dengan ADHD. Penelitain ini dilakukan di sebuah Taman Kanak-kanak yang berada di kabupaten Bandung,   menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif dengan melakukan observasi langsung terhadap anak dengan ADHD dan melakukan wawancara kepada guru dan pengasuh anak ADHD. Pedoman observasi dan wawancara di buat sendiri oleh penulis. Hasil penelitian menunjukan anak dengan ADHD adalah belum dapat berbicara seperti anak-anak seusianya, tidak dapat mengikuti kegiatan di kelas ia selalu bergerak, namun pada kasus ini belum pernah terlihat tantrum. Berdasarkan analisis problematika, kebutuhan dan potensi anak dengan ADHD membutuhkan Intervensi yang komprehensif dari berbagai pihak yang terkait, Program bimbingan dan konseling ekologis bagi anak dengan ADHD tidak langsung memberikan intervensi terhadap anak namun memberikan kegiatan layanan terhadap guru dan orang tua sehingga menjadi lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang anak.

Kata kunci: Program Bimbingan dan Konseling, Ekologis, Anak ADHD

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Baihaqi, M dan Sugiarmin, M. (2014). Memahami dan Membantu Anak ADHD. Bandung: Refika Aditama.

Bronfenbrenner, U. (1979). The Ecology of Human Development: Experiments by Nature and Design. USA: Harvard University Press.

Carr, Alan. (2006). Family Therapy: Concepts, Process, and Practice, 2nd ed. London: John Wiley & Sons, Ltd.

Chiu, Chun-Yu. (2013). Family Needs and Family Quality of Life for Taiwanese Families of Children with Intellectual Disability and Developmental Delay. Dissertation. Special Education and the Graduate Faculty of the University of Kansas.

Greenberger, D and Padesky, CA. (1995). Mind Over Mood: Change How You Feel by Changing the Way You Think. New York USA: The Guilford Press.

Habib, MA. (2014). The Role of the Educational Counsellor in Meeting Special Education Needs (SEN) in Primary Schools of Prague, Czechoslovakia. Bangladesh Education Journal, P 31 – 41.

Hartono dan Soedarmadji, B. (2013). Psikologi Konseling. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kartadinata, S. (2011). Menguak Tabir Bimbingan dan Konseling Sebagai Upaya Pedagogis: Kiat Mendidik sebagai Landasan Profesional Tindakan Konselor. Bandung: UPI Press.

___________, (2011). Kerangka Kerja Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan: Pendekatan Ekologis sebagai Suatu Alternatif. Dalam Suherman dan Budiman, N. Pendidikan dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling. Bandung: UPI Press.

Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus: Panduan Praktis untuk orang tua, guru, mahasiswa, dosen. Bandung: Yrama Widya.

Muro, JJ, and Kottman, T. (1995). Guidance and Counseling in the Elementary and Middle Schools. USA: Brown & Benchmark Publishers.

Santrock, JW. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Setiono, K. 2011. Psikologi Keluarga. Bandung: Penerbit Alumni.

Smith, JD. (2014). Pendidikan Inklusif: Konsep dan Penerapan Pembelajaran. Bandung: Nuansa Cendikia.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/sosioekons.v9i3.2254

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sosio ekons

Editorial Office:

Institute for Research and Community services (LPPM)
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Campus A Building 3, 2nd Floor
Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Phone: (021) 7818718 – 78835283 ext. 123
Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hour: 09.00 AM – 08.00 PM



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.