Persentase Penurunan Kadar Logam Berat Timbal pada Kerang Hijau (Perna viridis) Pasca Proses Depurasi oleh Nelayan Teluk Jakarta
(1) 
(2) Universitas Indraprasrta PGRI
(*) Corresponding Author
Abstract
Kerang hijau merupakan sumber makanan bergizi dan memiliki protein yang baik untuk kebutuhan nutrisi masyarakat. Akan tetapi, berdasarkan sifat filter feeder dari kerang hijau di habitatnya membuat kerang hijau memiliki potensi bahaya membawa kandungan logam berat timbal. Logam berat timbal ini dapat terakumulasi oleh tubuh manusia yang memakan kerang hijau tersebut dan mengakibatkan gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persentase penurunan kadar logam berat timbal (Pb) dalam daging kerang pasca proses depurasi yang dilakukan oleh hasil budidaya para nelayan dari Teluk Jakarta. Sampel diambil secara random sampling dari masing-masing titik pembudidayaan kerang hijau dan dari pasar ikan terdekat yang menerima distribusi hasil panen kerang hijau dari lokasi pembudidayaan. Metode penelitian berbentuk survey ex post facto dengan jumlah sampel penelitian berasal dari Muara Dadap, Muara Angke, dan Muara Cilincing. Hasil ulangan uji sebanyak tiga kali dijadikan jumlah sampel untuk mengetahui pengaruh proses depurasi dari tiap-tiap muara dan besar perbedaan kandungan timbal antara ketiga lokasi. Total rerata keseluruhan kadar logam timbal sebelum melalui proses depurasi adalah 2.33 mg/kg dan rerata sesudah melalui proses 2 mg/kg. Hasil uji ANAVA satu jalur dalam signifikansi 0.5 menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan kandungan timbal daging kerang hijau dari ketiga muara. Selanjutnya perbandingan data uji-t pada taraf signifikansi 0.5 dengan hasil t-hitung = 1.124 dan t-tabel = 2.306 memberikan kesimpulan hasil bahwa tidak adanya pengaruh signifikan proses penurunan kandungan timbal sebelum melalui proses depurasi dengan sesudah proses depurasi.
Keywords
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Andamari, R., & Amini, S. (2011). Budidaya Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan Indonesia. Refleksi Pengembangan Budidaya Kekerangan d Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya. Penerbit Swakarya: Jakarta.
Arief, D. (1980). Keadaan Suhu Permukaan Air Laut dan Suhu Udara Perairan Teluk Jakarta. Pengkajian Fisika, Kimia, Biologi dan Geologi Tahun 1975-1979. Lembaga Oseanologi Nasional LIPI: Jakarta.
Asikin. (1982). Kerang Hijau. Penebar Swadaya: Jakarta.
Broom, M. J. (1985). The Biology And Culture of Marine Bivalve Molluscs of The Genus Anandara. International Center for Living Aquatic Resources Management: Manila.
Darmono. (1995). Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Universitas Indonesia Press: Depok.
Prasetyo, D. A. (2009). Penentuan Kandungan Logam (Hg, Pb, dan Cd) dengan Penambahan Bahan Pengawet dan Waktu Perendaman yang Berbeda pada Kerang Hijau (Perna viridis L.) di perairan Muara Kamal Teluk Jakarta. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Ismail, W., & Andamari, R. (1983). Budidaya kerang hijau dan permasalahannya. J. Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1(2), 65-67.
Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Bogor.
Supardi. (2012). Aplikasi dalam Statistika. Ufuk Publisher: Jakarta.
Suwidah., Praseno, O., & Sudrajat, A. (2007). Keragaan kerang hijau (Perna viridis) dan dampak lingkungannya. Prosiding Seminar Nasional Molusca dalam Penelitian, Konservasi & Ekonomi, 158-167.
DOI: http://dx.doi.org/10.30998/edubiologia.v1i2.9573
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 EduBiologia: Biological Science and Education Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Publish by
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Indraprasta PGRI
Editorial Office
Jl. Nangka No. 58 C Tanjung Barat Jagakarsa Jakarta Selatan
email: edu.biologia@unindra.ac.id atau edubiologiabsej@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.