AKHIRNYA RODA BERHENTI BERPUTAR Sekilas Riwayat Becak di Jakarta 1930-1970

Tundjung Tundjung(1*)

(1) Pusat Kajian - Program Studi Pendidikan Sejarah Unindra
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstract : This paper trying to reveal a life of the proletarian people, which is involved in the world of transportation with a simple technologies, its namely a tricycles. The history struggles of life a marginalized groups , begins from they’re  background from village to Jakarta wants to find a job, but they dont have enough  skills in to the  formal sector. Therefore, a job as a pedicab driver, which is the informal sector, to be one option. In the course of time it turns out this work can not follow the pace of technological development, so that gradually and surely disappear from circulation. Issues to be discussed regarding the socioeconomic pedicab driver in Jakarta. As a newcomer turns out the presence of a pedicab driver received well by the environment, both while running a job, and when it becomes part of the community where he lived. As a newcomer as well, bond with fellow rickshaw drivers are good, so the job as a pedicab driver is a good form of cooperation, without competition means, such as when looking for passengers. As a source of income, employment as a pedicab driver depends on the ability to manage earnings are limited. Most rickshaw drivers gradually, their welfare, but others remain mired in poverty.

 

Keyword : Pedicab, Jakarta

 

Abstrak : Tulisan ini mengungkap perjalanan hidup rakyat jelata, yang berkecimpung dalam dunia transportasi dengan teknologi sederhana, yaitu becak. Sejarah tentang perjuangan hidup kelompok masyarakat marginal, diawali dari latar belakang mereka sebagai orang-orang desa yang datang ke Jakarta mencari pekerjaan, tetapi tidak mempunyai bekal keterampilan untuk memasuki sektor formal. Oleh karena itu, pekerjaan sebagai tukang becak, yang merupakan sektor informal, menjadi salah satu pilihan. Dalam perjalanan waktu ternyata pekerjaan ini tidak dapat mengikuti laju perkembangan teknologi, sehingga secara berangsur-angsur hilang dari peredaran. Permasalahan yang akan dibahas menyangkut sosial ekonomi tukang becak di Jakarta. Sebagai pendatang ternyata kehadiran tukang becak diterima oleh lingkungan, baik ketika sedang menjalankan pekerjaannya, maupun ketika menjadi bagian dari masyarakat di tempat tinggalnya. Sebagai pendatang pula, ikatan dengan sesama tukang becak terjalin baik, sehingga pekerjaan ini merupakan bentuk kerja sama yang baik, tanpa persaingan berarti, seperti ketika mencari penumpang. Sebagai sumber penghasilan, pekerjaan sebagai tukang becak tergantung dari kemampuan mengelola penghasilan yang jumlahnya terbatas. Sebagian tukang becak secara berangsur-angsur dapat meningkatkan kesejahteraannya, tetapi sebagian lagi tetap terpuruk dalam kemiskinan.

 

Kata kunci : Becak, Jakarta


References


Daftar Pustaka

Azuma, Y (2003). Urban Peasant : Beca Drivers in Jakarta. Jakarta : Sinar Harapan

Erwiza Erman dan Ratna Saptari (2013). Dekolonisasi Buruh kota dan Pembentukan Bangsa. Jakarta : Yayasan Obor

Harry van Yogya (2011). Becak Way. Ngudoroso Inspiratif di Jalan Becak. Solo : Metagraf

Jellinek, Lea (1995). Seperti Roda Berputar. Perubahan Sosial Sebuah Kampung di Jakarta. Jakarta : LP3ES

Matanasi, Petrik (2015). Tukang Becak Jadi Mayor TNI. Kisah Mayor Abdullah. Pahlawan 10 November yang terlipakan. Yogyakarta : Garudhawaca

Paulus Hariyono (2007). Sosiologi Kota Untuk Arsitek. Jakarta : Bumi Aksara Sindunata. Waton Urip.




Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Indraprasta PGRI Address: Jl. Raya Tengah No.80, RT.6/RW.1, Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13760, Indonesia Contact Email : jurnal.alur@unindra.ac.id Contact Phone : +6281213563171 Company : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Indraprasta PGRI