INDUSTRI MINYAK KELAPA DI KEBUMEN 1851-1942

Sri Sulastri(1*), Huddy Husin(2)

(1) Pusat Kajian - Program Studi Pendidikan Sejarah Unindra
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrack : Toward the end of the 19th century oil plants to be excellent in international trade, which in addition to the main raw material in making cooking oil, coconut plants can also be of other raw materials such as mentega, soap and pharmaceuticals. Seeing an opportunity in the business world menerapkakan colonial government policies relating to the maximization of tanakan coconut planting in Java. Aside from being native plants that are growing region of coastal and inland coconut plantations also be a plant that is consumed by local communities to meet the needs of everyday life. The development of the original management are traditional, slowly into management with bersfiat industrialization, this is the beginning for broader changes in social and economic life of society Kebumen. Through the assessment of business more deeply on coconut oil insudtrialisasi this, we can understand why the development of the economic life of society Kebumen, in fact, is now no longer turn the palm oil industry.

Keyword : Coconut oil, Kebumen.

Abstrak : Memasuki akhir abad ke-19, tanaman kelapa menjadi primadona dalam perdagangan internasional. Dimana selain sebagai bahan baku utama dalam membuat minyak goreng, tanaman kelapa juga dapat menjadi bahan baku lainnya seperti mentega, sabun, dan bahan obat-obatan. Melihat kesempatan dalam dunia usaha tersebut pemerintah kolonial menerapkakan kebijakan yang berkaitan dengan maksimalisasi penanaman tanaman kelapa di tanah Jawa. Selain sebagai tanaman asli yang memang tumbuh di wilayah pesisir dan pedalaman, tanaman kelapa juga menjadi tanaman yang memang dikonsumsi masyarakat lokal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Perkembangan pengelolaan yang semula bersifat tradisional, perlahan menjadi pengelolaan dengan bersfiat industrialisasi, hal ini yang menjadi awal bagi perubahan yang lebih luas dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Kebumen. Melalui usaha pengkajian lebih mendalam mengenai insudtrialisasi minyak kelapa ini, kita dapat memahami mengapa perkembangan kehidupan ekonomi masyarakat Kebumen, pada kenyataannya saat ini sudah tidak lagi menghidupkan industri minyak kelapa.

Kata kunci : Minyak Kelapa, Kebumen.


References


DAFTAR PUSTAKA

Arsip

A.M.P.A. Scheltema, “Het verbruik der voornaamste voedings-middelen op Java en Madoera” Koloniale Studien, Jilid 5 bagian 1, hlm. 305 dst, Batavia, 1921.

Van der Kolff, G.H. “Overheidsbemoeieinis met de bij de kalppercultuur der Inlandsche bevolking betroken belangen”, Koloniale Studien. Jilid 1.

J.J.A. Wijs, Oliegewassen. K.V. Van Gorkom. Oost-Indische Cultures (Amsterdam : J.H. de Bussy, 1913).

Surat Kabar

“Het Nieuws van Den Dag Voor Nederlansch-Indie”, 17 April 1915

Buku

Asba, Rasyid. 2007. Kopra Makassar Perebutan Pusat dan Daerah : Kajian Sejarah Ekonomi Politik Regional di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Carey, Peter. 2012. Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855. KPG. Jakarta.

Creutzberg, Pieter dan J.T.M van Laanen. 1987. Sejarah Statistik Ekonomi Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Furnivall, J.S. 2009. Hindia-Belanda Studi Tentang Ekonomi Majemuk. Freedom Institute. Jakarta.

Marihandono, Djoko (penyunting). 2008. Titik Balik Historiografi di Indonesia. Wedatama Widya Sastra. Jakarta.

Padmo, Soegijanto. 2004. Bunga Rampai Sejarah Sosial-ekonomi Indonesia. Aditya Media. Yogyakarta

Ravie Ananda, “Sejarah Sarinabati Kebumen”, (Kebumen, 31 Mei 2015)

Winoto, Tirto Adi, Perihal Goenanja dan Panennya Kalapa (Batavia : Landsdrukkjj, 1904).




Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Indraprasta PGRI Address: Jl. Raya Tengah No.80, RT.6/RW.1, Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13760, Indonesia Contact Email : jurnal.estoria@unindra.ac.id Contact Phone : +62 878-8493-3275 Company : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Indraprasta PGRI