PENGARUH JENIS MATERIAL TERHADAP CEPAT RAMBAT ULTRASONIK DI DALAM MATERIAL MENGGUNAKAN ULTRASONIK FLAW DETECTOR

Abstract

Uji Tak Rusak merupakan salah satu dari kelompok luas teknik analisis yang digunakan dalam industri sains dan teknologi untuk mengevaluasi sifat-sifat material, komponen, atau sistem tanpa menyebabkan kerusakan. Evaluasi dihasilkan melalui suatu interpretasi, berasaskan rumusan-rumusan baku fisika dan matematika sebagai alat bantunya, seperti rumus cepat rambat gelombang mekanik, panjang gelombang, attenuasi dan tingkat penguatan. Ultrasonik dalam Uji Tak Rusak adalah penggunaan ultrasonik untuk menguji material tanpa merusak material tersebut, sehingga dapat diketahui ketebalan material, jenis material, dan juga struktur internal material. Pengujian ini untuk mengetahui pengaruh jenis material dengan beberapa frekuensi transduser terhadap cepat rambat ultrasonik di dalam material dan pada uji ini jenis material yang digunakan 5 jenis material, yaitu: baja karbon, baja stainless, titanium, besi dan aluminium, sedangkan frekuensi transduser yang digunakan adalah          2,5 MHz, 4 MHz, dan 10 MHz. Sebagai kalibrasi peralatan untuk pengujian digunakan blok kalibrasi V1, material baja karbon. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa cepat rambat ultrasonik di dalam material dipengaruhi oleh jenis material dan perbedaan frekuensi yang diberikan berpengaruh kepada daya penetrasi, dengan semakin kecil frekuensi dengan ukuran kristal transduser sama, memberikan daya penetrasi yang besar, terlihat dari besaran intensitas yang memiliki simbol decibel/dB. Pengujian ultrasonik banyak digunakan pada industri perminyakan dan gas, pabrikasi, pembangkit listrik, konstruksi dan penelitian sebagai persyaratan uji kelayakan, kontrol kualitas/kontrol jaminan produk baru, inspeksi berbasis resiko, analisa kerusakan dan analisa bahan. Permintaan akan tenaga ahli untuk mengoperasikan dan menginterpretasi hasil pengujian begitu besar dari beragam pemilik usaha yang ada. Diskusi dan forum ilmiah online atau offline banyak dilakukan antara akademisi dan ahli di bidang uji tak rusak. Oleh karena nya perlu dilakukan suatu terobosan dengan memasukkan studi uji tak rusak sebagai studi mata kuliah penunjang. Perkuliahan mengenai uji tak rusak juga harus dilengkapi dengan adanya praktikum dan ujian lisensi yang berstandar internasional. Dalam era persaingan global, jangan sampai mahasiswa kita setelah lulus nanti hanyalah menjadi penonton bagi tenaga kerja asing yang bekerja di bidang uji tak rusak di Indonesia.

Keywords : Uji Tak Rusak, Ultrasonik Flaw Detector, Cepat Rambat Ultrasonik, Persaingan global