Usulan Perancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Beban Kerja dan Resiko Posisi Kerja pada Operator Produksi dengan Metode IFRC, NASA-TLX, dan RULA di PT Aerofood ACS

Hana Silvia Siregar(1*), Galuh Krisna Dewanti(2)

(1) 
(2) Program Studi Teknik Industri, Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


Pada dunia industri, perusahaan harus memiliki strategi yang efektif dalam menjalankan perusahaannya, seperti perencanaan aktivitas produksi yang efisien sehingga menghasilkan produk yang sesuai dengan yang direncanakan. Manusia adalah salah satu faktor terpenting bagi suatu perusahaan. Pada PT AEROFOOD ACS terutama di bagian produksi pekerja dituntut berdiri dan menunduk untuk menyusun makanan dari konveyor yang akan dimasukkan ke dalam trolley. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang. Semakin sering gerakan-gerakan itu terjadi, maka akan memberikan tekanan pada syaraf, pembuluh darah, dan otot pada seluruh bagian tubuh yang dapat menimbulkan gangguan pada tubuh. Berdasarkan hal tersebut didapatkan masalah diantaranya adanya keluhan pekerja yang dialami oleh operator produksi, belum diketahui faktor beban kerja fisiologis dan psikologis yang dialami operator produksi, Belum diketahui resiko posisi kerja yang dialami oleh para operator produksi, dan Tidak adanya alat kerja bantu yang akan gunakan oleh operator produksi pada PT Aerofood ACS yang bertujuan untuk mengetahui apa saja keluhan pekerja yang dialami oleh operator produksi, untuk mengetahui faktor beban kerja fisiologis dan psikologis yang dialami operator produksi, untuk mengetahui posisi kerja yang ergonomi yang akan dialami oleh operator produksi, dan Untuk mengusulkan perancangan alat kerja bantu yang baru agar operator lebih nyaman dan dapat meminimalkan kelelahan saat bekerja. Dari hasil kuesioner IFRC 81,8% lelah pada seluruh badan, 68,2% pegal pada kedua kaki, 77,3% sering menguap, 81,8% mengalami kelelahan pada saat bekerja, dan 68,2% merasa ingin duduk. Dari hasil kuesioner NASA-TLX mendapatkan 96% operator produksi mengalami beban kerja mental yang berat dan hanya 4% operator produksi mengalami beban kerja mental sedang. Dari hasil perhitungan RULA, pada ketiga operator mendapatkan skor 7 dengan action level 4. Dimana PT Aerofood ACS harus menginvestigasi kembali dan semua operator produksi harus melakukan perubahan cara bekerja.


Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Annisa, R. N., & Farihah, T. (2017). Analisa Beban Kerja Fisik Sebagai Dasar Penentuan Waktu Istirahat Yang Optimal (Studi Kasus Di PT. X). Integrated Lab Journal, 1-12.

Hart, S., & Staveland, L. (1988). Human Mental Workload. Netherlands: Elseiver Science Publisher B.V.

Hutabarat, Y. (2017). Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi. Malang: Media Nusa Creative.

Iridiastadi, H., & Yassierli. (2016). Ergonomi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.

Karamina, S. (2016). Pengaruh Beban Kerja Mental Terhadap Kelelahan Mental Agent Customer Care Menggunakan Electroencephalogram [Tugas Akhir]. Depok (ID): Universitas Indonesia.

Mutia, M. (2014). Pengukuran Beban Kerja Fisiologis dan Psikologis Pada Operator Pemetikan Teh dan Operator Produksi Teh Hijau di PT Mitra Kerinci. Jurnal Optimasi Sistem Industri, 503-517.

Ranti, N. (2017). Perbandingan dan Pengukuran Beban Kerja Mental Dengan Pendekatan NASA-TLX (Studi kasus: IKM Maria Jaya dan IKM Mukti Abadi) [Tugas Akhir]. Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta.

S.H, Tarwaka., & dkk. (2004). Ergonomi Untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA Press.

Santoso, A., & dkk. (2014). Perancangan Ulang Kursi Antropometri Untuk Memenuhi Standar Pengukuran. Profesi, 2, 81-91.

Sutrio, & M, O. (2011). Analisis Pengukuran RULA dan REBA Petugas pada Pengangkatan Barang di Gudang dengan Menggunakan Software Ergolntelligence (Studi kasus: Petugas Pembawa Barang di Toko Dewi Bandung). Prosiding Seminar Nasional Ritrektra 2011, 203-210.

TASK LOAD INDEX. California: NASA Ames Research Center.

Umyati, A., & dkk. (2015). Pengukuran Kelelahan Kerja Pengemudi Bis dengan Aspek Fisiologis dan Metode Industrial Fatique Research Committee (IFRC). Seminar Nasional IENACO, 163-171.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/joti.v3i1.6751

Refbacks

  • There are currently no refbacks.