METODE SPASIAL DALAM MEMETAKAN SEKTOR PETERNAKAN UNGGULAN DI INDONESIA

Nur Faijah(1*), Abdul Azim Wahbi(2)

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan dari penelitian adalah  mengidentifikasi gambaran umum sektor peternakan unggulan di Indonesia, serta membuat gambaran potensi peternakan berdasarkan wilayah provinsi di Indonesia.  Metode penelitian yang digunakan berupa Analisis  Location Quotient (LQ), untuk mendapatkan sumber data yang
akurat penulis memperoleh fakta dari  Badan  Pusat Statistik(BPS) Republik Indonesia tahun 2011-2013.  Analisis  Location Quotient (LQ)  digunakan  untuk mengidentifikasi Produk Domestik Bruto dalam menentukan sektor unggulan
(basis) Peternakan di Indonesia. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan analisis LQ menunjukan bahwa : 1) Nilai LQ di sektor peternakan i = 1. Ini berarti sektor peternakan di wilayah k adalah sama dengan sektor peternakan di wilayah
referensi p; 2) Nilai LQ di sekor peternakan i > 1. Ini berarti sektor peternakan di wilayah  k adalah lebih besar dibandingkan dengan sektor peternakan di wilayah referensi  p.  Dengan demikian wilayah tersebut  merupakan sektor peternakan
unggulan untuk dikembangkan lebih lanjut oleh wilayah tersebut; 3) Nilai LQ di sekor peternakan  i  < 1. Ini berarti sektor peternakan di wilayah  k   adalah lebih kecil dibandingkan dengan sektor peternakan di wilayah referensi  p.  Dengan demikian wilayah tersebut bukan merupakan sektor peternakan unggulan dan tidak prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut oleh wilayah tersebut.

Keywords


Nasional, Spasial, PDB, Location Quotient (LQ)

Full Text:

PDF (Indonesian)


DOI: http://dx.doi.org/10.30998/jabe.v1i2.1394

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats

Universitas Indraprasta PGRI

Alamat:Kampus B | Jl. Raya Kampung Gedong
Phone: +62 (021) 7818718 – 78835283
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM



Creative Commons License

JABE (Journal of Applied Business and Economic) is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.