Identifikasi Keanekaragaman Jenis Burung dan Kearifan Tradisional Masyarakat dalam Upaya Konservasi di Pulau Rambut Kepulauan Seribu

Mashudi Alamsyah(1*), Giry Marhento(2)

(1) Universitas Indraprasta PGRI
(2) Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Menganalisis keanekaragaman jenis burung di Pulau Rambut Kepulauan Seribu menggunakan metode encounter rates (tingkat pertemuan) yaitu pengamatan langsung dengan cara menjelajah dan menghitung setiap individu yang ditemui, (2) Menjelaskan bentuk kearifan tradisional masyarakat Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu, dan (3) Menjelaskan ancaman terhadap kearifan serta menganalisis cara menangkal ancaman dalam upaya melestarikan burung. Pencarian data menggunakan observasi langsung berupa eksplorasi dan wawancara pada narasumber yang dapat dipercaya. Pengamatan dilakukan dengan teropong binokuler merk carton dengan ukuran 8 x 30 tipe 430 FT/1000 YDS made in Japan. Setiap burung yang dijumpai diperhatikan ukuran, warna, dan suaranya sera ciri-ciri khasnya, kemudian diidentifikasi. Masyarakat Pulau Untung Jawa menganggap burung yang ada di Pulau Rambut merupakan anugerah dan berkah yang harus dilestarikan. Keanekaragaman jenis burung di Pulau Rambut Kepulauan Seribu cukup tinggi yaitu ditunjukkan dengan 24 jenis burung. Adanya aktivitas masyarakat Pulau Untung Jawa diduga memberikan pengaruh terhadap keanekaragaman jenis burung yang terdapat di Pulau rambut Kepulauan Seribu.

 Kata Kunci: Identifikasi Keanekaragaman, Jenis Burung, Kearifan Tradisional, Pulau Rambut, Kepulauan Seribu.


Full Text:

PDF

References


Balen, van B. 1984. Bird Counts And Bird Observation in The Neighbourhood of Bogor. Nature Conservation Dept. Agriculture University Wageningan.Wageningen The Netherlands: Bibby Press.

BTNKP. 2010. Makna dan Kekuatan Simbol Adat Pada Masyarakat Pulau Seribu: Di Kepulauan Seribu Ditinjau Dari Pengelompokan Budaya. Pulau 1000 Press.

Collin Bibby. 2000. Teknik-Teknik Survei Burung. Birdlife International Indonesia.

Garibaldi and Turner. 2004. Expedition Field Techniques Birds Surveys Expedition Advisor Centre. London: UK.HIMAKOVA.

John Mac Kinnon, Karen phillips, bas Van balen. 1998. Burung-burung di sumatra, Jawa, bali, dan Kalimantan. Puslitbang Biologi – LIPI.

John mac Kinnon. 1991. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-Burung Di Jawa Dan Bali.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Laporan Kegiatan Studi Konservasi Lingkungan[SURILI]: Eksplorasi Ilmiah Keanekaragaman Hayati Satwa Indikator Kesehatan Lingkungan Hutan dan Tumbuhan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung.

Putussibau.Wisnubudi, G. 2004. Keanekaragaman Dan Kelimpahan Jenis Avifauna Untuk Pengembangan Ekowisata Birdwatching di Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Barat. Tesis tidak dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Rencana Pengelolaan Taman Nasional (RPTN): Kepulauan Seribu Periode 2000-2015 (Buku I) Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu.

Seri Panduan Lapangan Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Birdlife International-Indonesia Program–Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI, Cibinong. Muslim, I.A. dan Frans, S.J.E. (1994).

Sudaryanto. 1997. Keanekaragaman Burung di Kampus Udayana Badung Bali. Jurnal Ilmiah. Berkala Ilmiah.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/formatif.v6i2.945

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA

Publisher:
Institute for Research and Community Services
(LPPM) Universitas Indraprasta PGRI

Kampus A Building 3, 2nd Floor | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. 


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

View My Stats