PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIK RUMAH SEDERHANA SEHAT (RsS) TIPE 36 PADA PENGEMBANGAN HUNIAN BERKONSEP BANGUNAN HIJAU
(1) Universitas Indraprasta PGRI
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstrak.
Dalam mengambil keputusan, penghuni/pemilik melalui proses hubungan perilaku terhadap lingkungannya dengan memperhatikan aspek persepsi. Pemilik RsS tipe 36 mengembangkan rumahnya dengan persepsi yang sama, yaitu kebutuhan ruang perlu dibangun tanpa mempertimbangkan faktor bangunan hijau, sehingga memiliki bentuk rumah yang hampir sama. Bagaimana para pemilik RsS tipe 36 mengambil keputusan dalam mengembangkan rumahnya menjadi rumah tanpa konsep konsep bangunan hijau? Metoda yang digunakan adalah metoda kualitatif dengan menggunakan grounded theory dan menetapkan kriteria dan parameter untuk menilainya. Dari parameter dan kriteria yang ada, yaitu luas lahan, biaya, waktu pengerjaan, teknologi, dan tenaga ahli maka sebagian besar warga mengembangkan rumah tidak memperhatikan luas lahan hijau yang hilang. Kata lainnya adalah seluruh lahan tertutup oleh ruang dalam rumah. Alternatif pengembangan RsS dengan cara meningkat RsS tanpa menutup lahan yang sengaja dibuka dan alternatif selanjutnya mengatur mensiasati perabotan dalam ruang sehingga dapat terkoordinir dengan baik dan ruang menjadi multifungsi. Penghuni/pemilik mengambil keputusan membangun lahan di sisa lahan di setiap persil yang awalnya di atas tanah tersebut tidak ada dibangun dengan fungsi apapun. Akhirnya setiap persil tidak lagi memiliki lahan hijau meskipun hanya sedikit.
Kata kunci: arsitektur, bangunan, perilaku, persepsi, rumah
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Basyaib, Fachmi, 2006, Teori Pembuatan Keputusan, Teori Pengambil Keputusan, Jakarta: Cikal Sakti dan Grasindo
Brenda Vale dan Robert Vale. 1991. Green Architecture: Design for a Sustainable Future: Thames & Hudson Ltd
E. Mediastika Christina, 2013, Hemat Energi & Lestari LingkunganMelalui Bangunan, Yogyakarta: Andi
Fisher, Alee, 2008, Berpikir Kritis Sebuah Pengantar, Jakarta, Erlangga
Jaenudin, Ujam dan Rosleny Marliani, 2017, Psikologi Lingkungan. Bandung: Pustaka Setia
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No: 403/KPTS/M/2008 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat.
Lechner, Norbert. 2007. Heating, Cooling, Lighting Metoda Desain Untuk Arsitektur. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Lippsmeier, Georg. 1980. Arsitektur Tropis. Jakarta: Erlangga.
Mangunwijaya. Y.B. 1988. Pengantar Fisika Bangunan. Jakarta: Djembatan.
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nazir, Moh. 1988. Metoda Penelitian. Jakarta: Ghalia.
Peraturan Meteri Pekerjaan Umum No 26/PRT/M/2008 tanggal 30 Desember 2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 41/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2000. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang
The Indonesian Green Technology Journal http://igtj.ub.ac.id/index.php/igtj/issue/view/11 diunduh tanggal 21 April 2015 pukul 20.55.
Undang-undang Republik Indonesia No1 tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
DOI: http://dx.doi.org/10.30998/faktorexacta.v10i4.2017
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.