Pusdiklat sebagai Keunggulan Bersaing di Era Globalisasi

Maman Paturahman(1*)

(1) Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRACT 

To produce the citizens aspired to every country in the world is a necessity. For that, we need an education system that one of the fields of study is Civic Education (Civics) whose purpose is to produce good citizens who understand and are able to exercise their rights and obligations well as citizens. The process of learning Citizenship Education in universities required various approaches, techniques, methods, and learning models, one of which is andragogy approach. Andragogy is the science and art to help adults learn (andragogy is the science and arts of helping an adult learn). Andragogic approach is based on the assumption that the more mature learners are: a) the concept of himself is increasingly changing from dependence to educator toward self-directed attitudes and behaviors, b) accumulating more learning experiences that can be used as learning resources and learning orientation they change from mastery over matter to problem-solving abilities, c) their learning readiness is to master the ability to perform real-life tasks, d) increasingly require self-involvement in the planning, implementation, and evaluation of learning. This approach emphasizes the ways adult education emphasizes the involvement of students as mature learners characterized by a variety of changes in thinking, how to behave, and how to behave. Through the approach of andragogy expected the learning process of Citizenship Education in universities can be more meaningful so marked by the occurrence of some changes in the way of thinking, attitude, and behavior among students in accordance with the values of Pancasila and the 1945 Constitution in the frame of Indonesia-ness and in the present context.

Keywords: Reaktualisasi, civic education, and andragogy 

ABSTRAK

Menghasilkan warganegara yang dicita-citakan oleh setiap negara di dunia merupakan sebuah keniscayaan. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem pendidikan yang salah satu bidang kajiannya adalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang tujuannya adalah untuk menghasilkan warganegara yang baik yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya secara baik sebagai warganegara. Proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi diperlukan berbagai pendekatan, teknik, metode, dan model pembelajaran, salah satunya adalah pendekatan andragogi. Andragogi adalah ilmu dan seni untuk membantu orang dewasa belajar (andragogy is the science and arts of helping adult learn). Pendekatan andragogi didasarkan atas asumsi bahwa semakin dewasa peserta didik maka: a) konsep dirinya semakin berubah dari ketergantungan kepada pendidik menuju sikap dan perilaku mengarahkan diri dan saling belajar, b) makin berakumulasi pengalaman belajarnya yang dapat dijadikan sumber belajar (learning resources) dan orientasi belajar mereka berubah dari penguasaan terhadap materi ke kemampuan pemecahan masalah, c) kesiapan belajarnya adalah untuk menguasai kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan nyata, d) makin membutuhkan keterlibatan diri dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Pendekatan ini menekankan pada cara-cara pendidikan orang dewasa yang lebih menekankan pada keterlibatan mahasiswa sebagai peserta didik dewasa (mature)yang ditandai dengan berbagai perubahan cara berpikir, cara bersikap, dan cara berperilaku. Melalui pendekatan andragogi diharapkan proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi dapat lebih bermakna sehingga ditandai dengan terjadinya beberapa perubahan cara berpikir, bersikap, dan berperilaku di kalangan mahasiswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam bingkai keindonesiaan dan dalam konteks kekinian.

Kata Kunci: Reaktualisasi, pendidikan kewarganegaraan, dan andragogi


Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta : Balai Pustaka.

Kaelan dan Zubaidi, A. (2007).Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakart: Paradigma.

Knowles, Malcolm S. (2003). The Adult Learner : A Neglected Species. Houston: Gulf Publishing Company.

______,(2007). The Modern Practice of Adult Education: A Andragogy versus Pedagogy. New York : Association Press.

______,(2004). Andragogy in Action : Applying Modern Principles of Adult Learning. San Francisco : Jossey-Bass Publishers.

Nawawi, H dan Martin, M.(2003). Penelitian Terapan.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Sudjana, D.(2004). Pendidikan Nonformal : Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah, dan Teori Pendukung, serta Azas. Bandung: Fallah Production.

______,(2000). Strategi Pembelajaran dalam Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Fallah Production.

______,(2000).Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Fallah Production.

______, (2005). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah: Teori dan Praktik. Bandung : PPS UPI – PT Rosdakarya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2014. Jakarta : PB PGRI.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/sosioekons.v9i3.2253

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sosio ekons

Editorial Office:

Institute for Research and Community services (LPPM)
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Campus A Building 3, 2nd Floor
Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Phone: (021) 7818718 – 78835283 ext. 123
Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hour: 09.00 AM – 08.00 PM



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.