Kesenjangan Sosial Masyarakat Urban di Balik Pembangunan Infrastruktur Kota (Studi di Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya)

Isnaeni Qurotun Nisyak(1*), Pambudi Handoyo(2), Sugeng Harianto(3)

(1) Universitas Negeri Surabaya
(2) Universitas Negeri Surabaya
(3) Universitas Negeri Surabaya
(*) Corresponding Author

Abstract


The city of Surabaya is the second largest city in Indonesia after the city of Jakarta. Therefore the management and development of infrastructure also runs like a capital city. Various sectors to support the economy can be found in Surabaya. So that many people who come from villages urbanize to cities. Thus, the existing infrastructure in the City must be managed properly. However, in reality, infrastructure development such as public space in the city of Surabaya has created social inequality for the people living around the area. For example, in the South Surabaya area, namely Wiyung District, you can find lots of fast food such as McDonald's, KFC, Burger King, Pizza Hut, Mixue, and several other fast food restaurants. In addition, some of the land is managed by other parties. In the next few years, other elite centers will be built. On the other hand, indigenous people who live in rural areas feel the impact of social inequality due to uneven development. This clearly shows the difference in social status of the indigenous people of the region. This study uses a qualitative research method by observing, and supporting data obtained from journal articles and news. The purpose of this study was to find out how the form of social inequality experienced by the people around the Wiyung sub-district, Surabaya, was caused by the development of public infrastructure. The results of this study indicate that people in rural areas feel the impact of social inequality caused by the development of public infrastructure such as differences in social status, lack of jobs, lack of social welfare, and the emergence of a shift in people's lifestyles to become consumptive.

ABSTRAK

Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Oleh sebab itu pengelolaan dan pengembangan infrastruktur juga berjalan layaknya ibukota. Berbagai sektor untuk penunjang perekonomian banyak ditemukan di Surabaya. Sehingga banyak masyarakat yang berasal dari desa melakukan urbanisasi ke kota. Dengan demikian, infrastruktur yang ada di Kota harus dikelola dengan baik. Namun kenyataannya, pembangunan infrastruktur seperti ruang publik yang ada di Kota Surabaya menimbulkan kesenjangan sosial bagi masyarakat yang ada di sekitar wilayah tersebut. Contohnya pada wilayah Surabaya Selatan, yaitu Kecamatan Wiyung yang banyak dijumpai fast food seperti McDonald, KFC, Burger King, Pizza Hut, Mixue, dan beberapa restoran cepat saji lainnya. Selain itu beberapa tanah dikelola oleh pihak lain yang beberapa tahun kedepan akan dibangun pusat-pusat elit lainnya. Di sisi lain, masyarakat asli yang menempati daerah perkampungan merasakan dampak kesenjangan sosial akibat pembangunan yang tidak merata. Hal ini secara nyata menunjukkan perbedaan status sosial dari masyarakat asli wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan melakukan observasi, dan data pendukung didapatkan dari artikel jurnal, dan berita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk dari kesenjangan sosial yang dialami oleh masyarakat sekitar kecamatan Wiyung Surabaya yang diakibatkan oleh pembangunan infrastruktur publik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah perkampungan merasakan dampak dari kesenjangan sosial yang diakibatkan oleh pembangunan infrastruktur publik tersebut seperti perbedaan status sosial, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya kesejahteraan masyarakat, dan timbulnya pergeseran gaya hidup masyarakat yang menjadi konsumtif.


Keywords


Kesejahteraan Sosial; Masyarakat Urban; Pembangunan Infrastruktur; .

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


D. N. (2015). Strategi Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Global Dibidang Ekonomi . Jurnal Heritage, 33-48.

Farida, N., & Andalas, e. f. (2019). Representasi Kesenjangan Sosial-Ekonomi Masyarakat Pesisir dengan Perkotaan Dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramodya Ananta Toer. Kembara : Jurnal Keilmuan Bahasa,Sastra, dan Pengajarnya, 75-76.

Fathy, R. (2019). Modal Sosial: Konsep, Inklusifitas Dan Pemberdayaan Masyarakat. Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, 36.

Hidayanti, I. (2021). Urbanisasi dan Dampak Sosial di Kota Besar Indonesia. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 213.

Ibrahim, H. R. (2017, Maret). Potret Pertumbuhan Ekonomi, Kesenjangan Dan Kemiskinan Di Indonesia Dalam Tinjauan Ekonomi Politik Pembangunan. Jurnal Ilmu dan Budaya, 6309. Retrieved from Jurnal Ilmu dan Budaya.

Prasasty, B. H. (2021). Kesenjangan Sosial dan Ekonomi antara Indomaret dan Pedangang Kaki Lima di Kota Samarinda. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 63.

Sadewo, F. S., & Legowo, M. (2019). Respon Masyarakat Lokal terhadap Pembangunan di Jawa Timur. Surabaya: Unesa University Press.

Sukwika, T. (2018). Peran Pembangunan Infrastruktur terhadap Ketimpangan Ekonomi Antarwilayah di Indonesia. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 116-117.

Sukwika, T. (2018). Peran Pembangunan Infrastruktur Terhadap Ketimpangan Ekonomi Antarwilayah di Indonesia. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 116-117.

UNDESA. (2021). In situ urbanization key to leaving no one behind. Dep Econ Soc Aff, 1-7.

Yanuar, M. A., Dewi, R. S., Handayani, W., & Yuwanti, S. (2023). Perkembangan Metropolitan Mamminasata: tinjauan kesenjangan aspek sosial-ekonomi dan tata kelola wilayah. REGION: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 196.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/sosioekons.v15i2.17769

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Isnaeni Qurotun Nisyak, Pambudi Handoyo, Sugeng Harianto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Editorial Office:

Institute for Research and Community services (LPPM)
Universitas Indraprasta PGRI

Address: Campus A Building 3, 2nd Floor
Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Phone: (021) 7818718 – 78835283 ext. 123
Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hour: 09.00 AM – 08.00 PM



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.