Praktik Konseling Perorangan Terhadap Teman Sebaya

Mulyadi Mulyadi(1*), Djoni Aminudin(2), Burhanudin Burhanudin(3)

(1) universitas indraprasta PGRI
(2) Universitas Indraprasta PGRI
(3) Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


Manajemen organisasi bimbingan dan konseling disekolah merupakan pengendali dan wadah bagi guru bimbingan dan konseling dalam menjalankan aktivitas profesionalnya. Sehingga dengan adanya manajemen organisasi bimbingan dan konseling tersebut bisa dipastikan kegiatan layanan bimbingan dan konseling dapat berjalan sesuai dengan harapan. Konselor/guru BK harus bersinergi diantaranya dengan wali kelas. Apalagi dengan tanggung jawab guru BK yang mengemban 24 jam per minggunya yakni ekuivalen dengan 2 jam pelajaran. Seharusnya ada 12 kegiatan konseling yang dapat dilaksanakan konselor atau guru BK di kelas dan di luar kelas. Keberadaan konselor atau guru BK di SMK Mahadhika I Jakarta jumlahnya tidak sesuai dengan rasio 1:150. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan praktik konseling perorangan kepada teman sebaya, dengan harapan siswa mampu melakukan keterampilan dasar dalam melakukan konseling terhadap teman sebaya. Metode yang digunakan adalah observasi langsung, kemudian memberikan angket sosiometri nominatif untuk memilih siswa yang disukai serta memberikan pelatihan praktik konseling perorangan. Luaran yang diharapkan adalah siswa dapat mengaplikasikan serta merasakan langsung proses pelaksanaan konseling perorangan dalam menerima dan melayani teman sebayanya.


Keywords


praktik; konseling perorangan; teman sebaya

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Ahmad, R. (2002). Pengelolaan Program BK. Padang: Universitas Negeri Padang

Atmodiwirio, S. (2000). Manajemen Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: PT. Ardadizya Jaya.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa Istiwidiyanti dan Soedjarwo. Jakarta : Erlangga.

Kartono, K., (1989). Hygiene Mental dan Kesehatan Mental Dalam Islam. Bandung : CV. Mandar Maju.

Manz. CC. (1986). Seni Manajemen Diri Sendiri, Penerbit:kanisius.

Prayitno, & Amti, E. (2009). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rhineka Cipta

Prayitno. (2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP-UNP.

Rohayati, I., (2011). Program Bimbingan Teman Sebaya Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa, Edisi Khusus No.I Bandung: Prodi BK-S2-UPI

Siagian, S. (2001). Sistem informasi Manajemen. Jakarta. Bumi Aksara

Suhartini, H. (1992). Pengaruh Metode Pengertian Diri Sendiri Terhadap Prestasi Kerja Praktek Harian, Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, Tahun XIX No 1 Desember 1992.

Suwandi, A., Folastri, S., Rangka, I. B., Sofyan, A., Hidayat, R., & Fijriani. (2014). Teknik dan Praktik Laboratorium Konseling: Panduan Praktis-Operasional Konseling Perorangan. Bandung: Mujahid Press.

Wiludjeng, S. (2007). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/jurnalpkm.v3i1.4157

Refbacks

  • There are currently no refbacks.