METODE ANALISIS SPACE SYNTAX PADA PENELITIAN INTERAKSI KOTA MULTIBUDAYA
(1) Program Studi Arsitektur - Universitas Pancasila
(*) Corresponding Author
Abstract
Kota multibudaya merupakan fenomena wujud kota yang terbentuk dari beragam perbedaan budaya di dalam kota. Kondisi tersebut, dalam beberapa tahun terakhir menjadi isu besar yang bukan hanya terjadi pada kota-kota di Indonesia yang memiliki keragaman etnis, namun juga terjadi pada kota-kota di negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan negara Eropa lainnya. Kedatangan imigran dari bangsa lain mendorong munculnya komunitas budaya baru di dalam kota yang mengakibatkan hadirnya kantong budaya tertentu. Adakah interaksi di antara komunitas budaya tersebut? Apakah dampaknya pada ruang-ruang kota? Bagaimana cara mengukur interaksi tersebut? Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi metode analisis untuk mengukur interaksi pada ruang-ruang kota multibudaya. Metode yang digunakan adalah kualitatif eksplotarif yang menjabarkan analisis Space syntax dengan bantuan perangkat lunak DepthMapX. Hasil dari tulisan ini adalah gambaran jelas dan mendetail mengenai metode analisis Space syntax beserta manfaatnya dalam membantu menspasialisasikan konsep multibudaya dalam kota.
Kata Kunci : kota, multibudaya, interaksi, analisis, space syntax.
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Amin, A. 2012. Land of Strangers. Cambridge: Polity Press.
Bridge, G., & Watson, S. 2003. City Differences. In G. Bridge, & S. Watson (Eds.), A Companion to the City (251-260). Oxford: Blackwell.
Carmona, Heath, Oc & Tiesdell. 2003. Public places, urban spaces. Architectural Press.
Digby, B. 2006. Ethnic Enclaves in Large Cities. Geo Date, Vol 19 (3)
Giddens, Anthony. 1979. Central Problems in Social Theory: Action, Structure, and Contradiction in Social Analysis. University of California Press.
Hillier, B., & Hanson, J. 1984. The Social Logic of Space. Cambridge, New York: Cambridge University Press.
Hillier B, Burdett R, Peponis J, & Penn A. 1987. Creating life: or, does architecture determine anything? in Architecture and Behaviour, Vol 3 (3): 233-250
Hillier, B., et.al. 1993. Natural movement: or configuration and attraction in urban pedestrian movement. Environment and Planning B: Planning and Design, Vol 19: 29-66
Hillier, B. 2007. Space is the machine. Space Syntax.
Lynch, Kevin. 1981. A Theory of Good City Form. London: Cambridge Mass, 73-98
Qadeer, Mohammad Abdul. 2016. Multicultural Cities: Toronto, New York, and Los Angeles. University of Toronto Press: Toronto Buffalo London
Sarraf, Mohammad. 2015. Spatiality of Multiculturalism. KTH Royal Institute of Technology. School of Architecture and the Built Environment. Stockholm, Sweden, 143-166
Siregar, Johannes Parlindungan. 2014. Metodologi Dasar Space Syntax Dalam Analisis Konfigurasi Ruang. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Fakultas Teknik. Universitas Brawijaya.
Widmer, B. & Klingele, M. 1998. Urban Enclaves: The New Urbanism and the City of Quartz. Cultural Identity and Spatial Segregation TAN2 Conference Report. Aarau, Switzerland.
Wilson, K. dan Portes, A. 1980. Immigrant Enclaves: An Analysis of The Labor Market Experiences of Cubans In Miami. American Journal of Sociology, Vol 86: 295-319
UCL. Space Syntax, diperoleh melalui situs internet: http://otp.spacesyntax.net/. Diunduh pada tanggal 6 April 2019.
DOI: http://dx.doi.org/10.30998/lja.v3i01.5879
Refbacks
- There are currently no refbacks.
| Department of Architecture Faculty of Engineering and Computer Science Universitas Indraprasta PGRI Address: Jl. Raya Tengah No. 80, Kel. Gedong, Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 , Jakarta, Indonesia. |
|
