Keanekaragaman Jenis Tanaman Pekarangan dan Fungsinya

Alifa Bunga Mariah(1*), Kristiyanto Kristiyanto(2), Edward Alfin(3)

(1) 
(2) Universitas Indraprasta PGRI
(3) Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


Pekarangan sebagai ruang terbuka hijau privat ditanami sesuai keinginan dan kebutuhan pemilik rumah, sehingga keanekaragaman jenis tanaman pekarangan berkembang berdasarkan keadaan sosial masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis tanaman pada pekarangan rumah (home garden) sebagai upaya mengetahui nilai fungsi tanaman pekarangan. Penelitian ini menggunakan metode obervasi in situ dengan teknik pemilihan sample dengan puposive sampling pada 30 lahan pekarangan di lingkungan RT 002 RW 005 Desa Pasirangin Cileungsi Bogor Jawa Barat. Analisis data jenis tanaman pekarangan melalui pendekatan kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran luas pekarangan, mengumpulkan nama lokal tanaman, menghitung jumlah tanaman, mendokumentasikan tanaman dan tahap wawancara semi struktural untuk memperluas data dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekarangan didominasi dengan pekarangan sangat sempit hingga menengah dan temuan sejumlah 3234 individu tanaman yang terdiri atas 232 spesies 77 familia dan 34 ordo dengan enam nilai fungsi, yaitu fungsi ketahanan pangan keluarga, apotek hidup, fungsi ekonomi, fungsi ekologis, fungsi konservasi dan fungsi estetika.


Keywords


Biologi; ekologi; lingkungan; tanaman pekarangan

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Ananda, D. D., & Sofiyanti, N. (2020). Perbandingan morfologi tiga kultivar pisang (Musa paradisiaca) di Pekanbaru Provinsi Riau. Dspace JSPUI, 1(1), 1-8.

Andriansyah, S. N., Lovadi I., & Linda, R. (2015). Keanekaragaman jenis tanaman pekarangan di Desa Antibar Kecamatan Mempawah Timur Kabupaten Mempawah. Protobiont, 4(1), 226-235.

Anugrah, N., Fitrianingsih, Y., & Utomo, K.P. (2017). Analisa dispersi sulfur dioksida (SO2) dari sumber point Source Insinerator Rumah Sakit St. Antonius menggunakan model METI-LIS. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 5(1), 1-11.

http://dx.doi.org/10.26418/jtllb.v5i1.18401

Badan Pusat Statik (BPS). (2021). Kabupaten Bogor dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kecamatan Cileungsi.

Kusmana, C., & Hikmat. (2015). Keanekaragaman hayati flora di Indonesia. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 5(2), 187-198.

https://doi.org/10.29244/jpsl.5.2.187

Junaidah, Suryanto, P., & Budiadi. (2015). Komposisi jenis dan fungsi pekarangan (studi kasus Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, DI Yogyakarta). Jurnal Hutan Tropis. 4(1), 77-84.

http://dx.doi.org/10.20527/jht.v4i1.2884

Lestari, S. P., Noor. I., & Ribawanto, H. (2013). Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam upaya mewujudkan Sustainable City (studi pada masterplan pengembangan RTH tahun 2012-2032 di Kabupaten Nganjuk). Jurnal Administrasi Publik (JAP), 2(3),381-387.

Mukarlina., Linda, R., & Nurlaila. (2014). Keanekaragaman jenis tanaman pekarangan di Desa Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Jurnal Saintifika, 16(1), 51-62.

Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Surakarta: Deepublish.

Putra, E.W.S, Meyming, M.V., Wardani, R.A, & Purnaningrum, E. (2019). Sosialisasi dan demo masak pengolahan bahan pangan yang ada di sekitar pekarangan rumah. Penamas Adi Buana, 2(2), 11-16.

Sarwadi, A. & Irwan, S. N. R. (2018). Pemanfaatan area pekarangan sebagai lanskap produktif di permukiman perkotaan. Tesa Arsitektur, 16(1), 40-48.

https://doi.org/10.24167/tesa.v16i1.1213

Syukri, M. R. (2013). Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) kawasan pemukiman di Kelurahan Tenilo. Adial, 1(2), 64-70.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penaataan Ruang kota.

Wakhidah, A. Z. & Sari, I. A. (2019). Etnobotani pekarangan di Dusun Kaliurang Barat, Kecamatan Pakem, Sleman-Yogyakarta. Jurnal EduMatSains, 4(1), 1-28.

Zhang, Y., Yang, L. X., Li, M. X. et al. (2020). The best choices: the diversity and functions of the plants in the home gardens of the Tsang-la (Motuo Menba) communities in Yarlung Tsangpo Grand Canyon, Southwest China. J Ethnobiology Ethnomedicine, 16(50), 1-15. https://doi.org/10.1186/s13002-020-00395-z




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/edubiologia.v3i2.19163

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 EduBiologia: Biological Science and Education Journal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Publish by

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Universitas Indraprasta PGRI

Editorial Office

Jl. Nangka No. 58 C Tanjung Barat Jagakarsa Jakarta Selatan

email: edu.biologia@unindra.ac.id atau edubiologiabsej@gmail.com

Garuda Ristekdikti

isjd drji pkp index

isjd Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


pkp index