Uji Daya Hambat Ekstrak Jahe Putih Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans Secara in Vitro
(1) Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
(2) Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
(3) Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Saat ini dunia sedang dilanda pandemi virus Corona (Covid-19) dan berbagai cara dianjurkan agar terhindar dari virus ini, salah satunya adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh baik secara tradisional maupun secara modern. Salah satu cara tradisional dalam mencegah mikroorganisme patogen adalah dengan mengkonsumsi rempah-rempah contohnya penggunaan jahe putih (Zingiber officinale var. Amarum) yang dapat mengganggu kesehatan adalah Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat ekstrak jahe putih terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans sehingga dapat diketahui apakah ekstrak jahe putih terbukti efektif melawan mikroorganisme bakteri dan jamur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode disk diffusion untuk melihat keefektifan ekstrak jahe pada konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100% terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans. Hasil penelitian menunjukkan tiap konsentrasi ekstrak jahe putih yang ditentukan akan memberikan nilai daya hambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Candida albicans, yang artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin kuat daya hambat yang diberikan.
Keywords
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Agrawal, P., Kotagiri, D., & Kolluru, V. C. (2018). Comparative analysis of antimicrobial activity of herbal extracts against pathogenic microbes. Curr. Trends Biomedical Eng. Biosci, 16, 1–7.
Badan Standar Nasional. (1992). Cara Uji Makanan dan Minuman. SNI 01-2891-1992. Dewan Standarisasi Nasional: Jakarta.
Beristain-Bauza, S. D. C., Hernández-Carranza, P., Cid-Pérez, T. S., Ávila-Sosa, R., Ruiz-López, I. I., & Ochoa-Velasco, C. E. (2019). Antimicrobial activity of ginger (Zingiber officinale) and its application in food products. Food Reviews International, 35(5), 407–426.
Bhargava, S., Dhabhai, K., Batra, A., Sharma, A., & Malhotra, B. (2012). Zingiber officinale: chemical and phytochemical screening and evaluation of its antimicrobial activities. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 4(1), 360–364.
Brooks,G. F., Carroll, K. C., Butel, J. S., & Morse, S. A. (2014). Medical Micobiology. Mc Graw Hill: New York.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.
Gong, Y. J., Liu, H., Feng, S. Y., Zhou, Y.H., & Sun, M. J. (2011). Effect of ten traditional chinese medicine on planktonic and biofilm Candida albicans in vitro. Chin J Exp Trad Med Form, 23, 039.
Hakim, L., & Ramadhian, M. R., (2015). Kandidiasis oral. Medical Journal of Lampung University, 4, 53–57.
Islam, K., Rowsni, A. A., Khan, M., & Kabir, S. (2014). Antimicrobal activity of ginger (Zingiber Officinale) extracts against food-borne pathogenic bacteria. International Journal of Science, Environment and Technology, 3(3), 867–871.
Kaban, A. N., Tarigan, D., & Saleh, C. (2016). Uji fitokimia dan aktivitas antioksidan fraksi n-heksan dan etil asetat terhadap ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. Amarum). Jurnal Kimia Mulawarman, 14(1), 24-28.
Kartika I., Periadnadi, P. S., Nasril, N. (2013). Antimikroba ekstrak segar jahe-jahean (Zingiberaceae) terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Candida albicans. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 2(1), 20-24.
Khameneh, B., Iranshahy, M., Soheili, V., Sedigheh, B., & Bazzaz, F. (2019). Antimicrobial Resistance and Infection Control, 8(118), 1-28.
Lohse, M. B., Gulati, M., Arevalo, A. V., Fishburn, A., Johnson, A. D., & Nobile, C. J. (2017). Assessment and optimizations of Candida albicans in vitro biofilm assays. Antimicrob Agents Chemother, 61, 1-13.
https://doi.org/10.1128/AAC.02749-16.
Mayer, F. L., Wilson, D., & Hube, B. (2013). Candida albicans pathogenicity mechanisms. Virulence, 4(2), 119-128.
Noer, S., Bachtiar, B. M., & Bowolaksono, A. (2021). Inhibition of Candida albicans hypha formation in biofilm formation by Ruta angustifolia Extract, AIP Conference Proceedings 2331, 050003.
Rahmadani, S., Sa’diah, S., & Wardatun, S. (2018). Optimasi ekstraksi jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) dengan metode maserasi. Journal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Farmasi, 1(1), 1-10.
Satriyani, H., Leepel, L. A., & Tanzil, A. (2015). Efek antijamur minyak atsiri jahe putih kecil (Zingiber officinale var. Amarum) terhadap Candida Albicans. Journal of Dentistry Indonesia, 14(3), 210-215.
Setyawan, B. (2015). Peluang Usaha Budidaya Jahe. Pustaka Baru Press: Yogyakarta.
Shuford J. A., Steckelberg J. M., & Patel, R. (2005). Effects of fresh garlic extract on Candida albicans biofilms. Antimicrob Agents Chemother, 49(1), 473. https://doi.org/ 10.1128/AAC.49.1.473.2005.
Subha T. S., & Gnanamani, A. (2009). Candida biofilm perfusion using active fractions of Acorus calamus. J Anim Plant Sci, 4(2), 363-71.
Yusuf, A., Lawal, B., Abubakar, A. N., Berinyuy, E., Omonije, Y. O., Umar, S. I., Shebe, M. N., & Alhaji, Y. C. (2018). In-vitro antioxidants, antimicrobial and toxicological evaluation of Nigerian Zingiber officinale. Clinical Phytosci., 4–12.
DOI: http://dx.doi.org/10.30998/edubiologia.v1i2.10142
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 EduBiologia: Biological Science and Education Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Publish by
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Indraprasta PGRI
Editorial Office
Jl. Nangka No. 58 C Tanjung Barat Jagakarsa Jakarta Selatan
email: edu.biologia@unindra.ac.id atau edubiologiabsej@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.