MENDESAIN RUANG PUBLIK TERBUKA DI BAWAH JALAN LAYANG: SEBUAH KAJIAN DESAIN DAN LINGKUNGAN

Winny Gunarti W.W.(1*)

(1) Pusat Penelitian Bidang Bahasa dan Seni Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


Timbulnya berbagai permasalahan di kota Jakarta sebenarnya berkaitan erat dengan perencanaan tata ruang kota. Sebagai kota besar yang terus berkembang, jalan-jalan layang yang dibangun di seluruh wilayah kota Jakarta pada awalnya mungkin ditujukan untuk mengatasi problem kemacetan kota. Namun pembangunan infrastruktur tersebut tidak diiringi dengan penataan ruang publik di bawah jalan layang yang terpadu. Akibatnya, ruang publik terbuka di sejumlah jalan layang di wilayah kota Jakarta terlihat kotor, kumuh, dan menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat pengguna di sekitarnya. Salah satu konsep yang dapat diterapkan untuk mencegah dampak polusi dari pembangunan adalah lewat pemanfaatan ruang publik terbuka yang tertata baik. Upaya mendesain ruang publik terbuka yang bersifat fungsional, estetik, sekaligus ramah lingkungan perlu segera diterapkan, mengingat Jakarta adalah pusat kota dan pusat bisnis yang potensial. Untuk itu dibutuhkan kerja sama dari para pedesain, pemerintah, juga masyarakat untuk menciptakan ruang publik terbuka yang indah, nyaman, serta sesuai dengan kebutuhan lingkungan.


Kata kunci : Jalan Layang, Ruang Publik Terbuka, Desain Ramah Lingkungan.


Full Text:

PDF

References


Frick, Heinz, Ir., 1998. Arsitektur dan Lingkungan, Cetakan ke-1, Jakarta: Penerbit Kanisius.

Mackenzie, Dorothy, 1997. Green Design, Design For The Environment, London: Laurence King.

Papanek, Victor, 1995. The Green Imperative, Ecology and Ethics in Design and Architecture, London: Thames and Hudson.

Saidi, Iwan, Acep, November 2010. Kota dan Ruang Publik, Materi Kuliah Urban Culture, FSRD Universitas Trisakti.

Saidi, Iwan, Acep, November 2010. Ruang dan Tempat, Materi Kuliah Urban Culture, FSRD Universitas Trisakti.

Artikel Di Media Cetak

Budiharjo, Eko, 6 Oktober 2009. Menyelamatkan Kota, Kompas.

Joga, Nirwono, 26 Desember 2006. Kota Kita Taman Ala Singapura, Kompas.

Kusumaputra, Adhi, 26 Agustus 2008. Merindukan Oase Yang Menyejukkan Di Antara Hutan Beton Jakarta, Kompas.

NEL, 25 Agustus 2009. Perketat Izin Bangunan Di DKI, Pemerintah Provinsi Diminta Targetkan RTH 30 Persen, Kompas.

PIN, 23 Januari 2009. Fasilitas DKI Menambah Tiga Jalan Layang, Kompas.

Pramukanto, Qodarian, 2 Juni 2005. Taman Atas, ‘Stepping Stone’ Hijau Jejaring Ekologi Kota, Kompas.

Psc, 11 Desember 1991. Atasi Kemacetan, Lewat Pengendalian Pembangunan Terpadu Pusat Kegiatan, Kompas

Triana Neli, 7 September 2009. Ruang Terbuka Hijau, Dasar Hukum Akuisusu RTH Privat, Kompas.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/deiksis.v4i01.449

Article Metrics

Metrics Loading ...

Metrics powered by PLOS ALM

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Winny Gunarti W.W.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

  Publisher:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI

Address: Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. 
Phone: +62 (021) 7818718 – 78835283 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm. 


  Creative Commons License
Deiksis is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.