MELACAK JEJAK PEMIKIRAN TAUFIQ ISMAIL IHWAL PENDIDIKAN LEWAT PUISI-PUISINYA

Mustadi Hamzah(1*)

(1) Pusat Penelitian Bidang Bahasa dan Seni Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI
(*) Corresponding Author

Abstract


Taufiq Ismail adalah puisi. Puisi identik dengan Taufiq Ismail. Lima puluh tujuh tahun (57) tahun sudah, ia berkiprah di bidang puisi. Dialah pemikir yang pemikirannya dapat dilacak jejaknya di bidang sastra, terutama puisi. Dia pula yang menjalani tiga zaman, Orde Lama, Orde Baru, hingga
Orde Reformasi dengan mencatat momen-momen penting dalam puisi-puisinya. Pada masa Orde Lama, ia berjuang lewat puisi-puisi yang terkumpul dalam Tirani dan Benteng (1966). Pada masa Orde Baru ia banyak melontarkan banyak hal mulai dari mengingatkan orang untuk selalu ingat kepada Sang Khalik hingga mengajak orang agar tidak melakukan korupsi. Taufiq Ismail bekerja sama dengan pemusik seperti: Bimbo, Godbless, dan Chrisye sehingga siapa pun dapat menikmati celoteh dan pemikirannya melalui lagu-lagu yang digarap apik oleh para
pemusik tersebut. Kumpulan puisinya, Malu Aku Jadi Orang Indonesia menandai betapa Taufiq memang penyair yang juga dapat dijadikan sebagai guru bangsa. Pemikirannya di bidang pendidikan dalam arti luas, dituangkannya melalui puisi-puisinya yang begitu liris, ironis, dan
menyentuh.


Kata kunci : Taufik Ismail, Puisi,


Full Text:

PDF

References


Dar, S. Samsoerizal. 1989. Taufiq Ismail Bertinju Lewat Puisi dimuat dalam Harian Terbit.

Dewan Kesenian Jakarta. 1984. Dua Puluh Sastrawan Bicara. Jakarta: Sinar Harapan.

Hoerip, Satyagraha (editor). 1984. Cerpen Indonesia 3. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Horsion edisi Mei 2000, September 2000, Agustus 2004, Oktober 2004.

Ismail, Taufiq. 1998. Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Seratus Puisi Taufiq Ismail. Jakarta: Yayasan Ananda.

Luxemburg, Jan Val, Mieke Bal, Willem G. Weststeijn. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Moeljanto, DS dan Taufiq Ismail. 1995. Prahara Budaya Kilas-Balik Ofensif Lekra/PKI dkk. Bandung: Mizan dan Republika.

Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika Tafsir Cuktural Studies atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Rosidi, Ajip. 1965. Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung: Bina Cipta.

Toda, Dami N. dan Pamusuk Nasution. 1984. Sajak-sajak Goenawan Mohamad dan Sajak-sajak Taufik Ismail. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

WM, Abdul Hadi. 2004. Heurmenetika, Estetika, dan religiusitas Esai-esai Sastra Sufistik dan Seni Rupa. Yogyakarta: Matahari.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/deiksis.v2i03.403

Article Metrics

Metrics Loading ...

Metrics powered by PLOS ALM

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Mustadi Hamzah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

  Publisher:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI

Address: Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. 
Phone: +62 (021) 7818718 – 78835283 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm. 


  Creative Commons License
Deiksis is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.