Aspek Sosiopragmatik Pengungkap Humor dalam Pagelaran Wayang Sasak Lakon "Diwi Payunjali"

Dian Mahendra(1*)

(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi aspek sosiopragmatik pengungkap humor dalam pagelaran wayang Sasak lakon “Diwi Payunjali”. Data yang dikumpulkan berbentuk satuan lingual yang mengandung humor yang diperoleh melalui video pagelaran wayang Sasak tersebut. Data dikumpulkan dengan metode simak teknik sadap dan dianalisis dengan teknik konstituen langsung dan referensial. Hasil analisis data menunjukkan bahwa lima aspek sosiopragmatik digunakan sebagai pengungkap humor dalam pagelaran wayang Sasak lakon “Diwi Payunjali”. Kelima aspek tersebut adalah permainan bahasa, penggunaan makian, penggunaan campur kode, penggunaan asosiasi pornografi, dan pelanggaran dua maksim percakapan dalam prinsip kerja sama, yakni maksim kualitas dan maksim pelaksanaan. Persentase aspek sosiopragmatik terbesar dalam pengungkapan humor adalah penggunaan prinsip kerja sama, yakni sebesar 35%. Aspek lainnya secara berturut-turut adalah 24% penggunaan makian, 21% penggunaan asosiasi pornografi, 13% penggunaan permainan bahasa, dan 8% penggunaan campur kode. 

Kata Kunci: aspek sosiopragmatik, humor, wayang sasak

 

Abstract

This study aims to identify the sociopragmatic aspects which are used to express humor in the Sasak puppet entitled “Diwi Payunjali”. The data used in this study are language units containing humor which are obtained from Sasak puppet show video. The data are collected using the observation method and tapping techniques. Data analysis was carried out using immediate constituent and referential techniques. The result of this study shows that five sociopragmatic aspects are used to express humor in the Sasak puppet entitled "Diwi Payunjali". The five aspects are the use of word plays, the use of curse words, the use of code mixings, the use of pornographic references, and the violations of two conversational maxims based on cooperative principles namely the maxim of quality and the maxim of manner. The violations of the cooperative principles are the most dominant sociopragmatic aspect used to express humor which occurs as much as 35%. Other aspects in a row are 24% use of swearing, 21% use of pornography associations, 13% use of language games, and 8% use of code-mixing.

Keywords: sociopragmatic aspects, humor, Sasak puppet

Keywords


aspek sosiopragmatik, humor, wayang sasak

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Anastasya, S. (2013). Teknik-Teknik Humor Dalam Program Komedi Di Televisi Swasta Nasional Indonesia. Jurnal E-Komunikasi, 1(1), 1–11.

Andini, I. (2014). Ketaksaan Tindak Tutur Dalam Wacana Humor Pada Acara Sentilan Sentilun Di Metro TV. Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 13(1), 11–19. https://doi.org/10.21009/BAHTERA.131.2

Arnita, M., Supriyadi, S., & Ansori, A. (2019). Tuturan Humor dalam Acara Tayangan Opera Van Java di Televisi Trans 7 Episode Februari. Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran, 6(1), 29–47. https://doi.org/10.36706/logat.v6i1.64

Berger, A. A. (2012). An Anatomy of Humor. USA: Transaction Publishers.

Chaer, A. (2013). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2014). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A., & Agustina, L. (2014). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Creswell, J. W. (2020). Pengantar Penelitian Mixed Methods (H. Malini (ed.)). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cummings, L. (2007). Pragmatik (Sebuah Perspektif Multidisipliner) (A. S. Ibrahim (ed.)). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmojuwono, S. (2009). Semantik. In Kushartanti, U. Yuwono, & M. R. Lauder (Ed.), Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik (hal. 114–122). Jakarta: Gramedia.

Djatmika. (2016). Mengenal Pragmatik Yuk!? Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dynel, M. (2017). But seriously: On conversational humour and (un)truthfulness. Lingua, 197, 83–102. https://doi.org/10.1016/j.lingua.2017.05.004

Fasya, M., & Suhendar, E. N. M. (2013). Variabel Sosial Sebagai Penentu Penggunaan Makian dalam Bahasa Indonesia. Linguistik Indonesia, 31(1), 81–102. https://doi.org/10.26499/li.v31i1.5

Gonot-Schoupinsky, F. N., Garip, G., & Sheffield, D. (2020). Laughter and humour for personal development: A systematic scoping review of the evidence. European Journal of Integrative Medicine, 37, 101144. https://doi.org/10.1016/j.eujim.2020.101144

Grice, P. (2002). Studies in the Way of Words. USA: Harvard University Press.

Hartono, L. (2015). Teknik Humor dalam Film Warkop DKI. Jurnal E-Komunikasi, 3(1), 1–10.

Hermintoyo, M. (2011). Aspek Bunyi Sebagai Sarana Kreativitas Humor. Kajian Sastra, 35(1), 14–27.

Kesuma, T. M. J. (2007). Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.

Kridalaksana, H. (2009). Kamus Linguistik (Edisi Ke-4). Jakarta: Gramedia.

Kurniawan, R., Agustina, A., & Ngusman, N. (2018). Kekerasan Verbal dalam Ungkapan Makian oleh Masyarakat di Desa Koto Laweh Kecamatan Tanjuang Baru Kabupaten Tanah Datar. Bahasa dan Sastra, 5(2), 110–123. https://doi.org/10.24036/895940

Kushartanti. (2009). Pragmatik. In Kushartanti, U. Yuwono, & M. R. Lauder (Ed.), Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik (hal. 104–113). Jakarta: Gramedia.

Lestari, T. P. (2015). Pelanggaran Prinsip Kerjasama Sebagai Sarana Pengungkapan Humor dalam Wacana Lisan Komika Dodit Muyanto. PROSIDING PRASASTI, 296–301. https://doi.org/10.20961/pras.v0i0.166

Lippman, L. G., & Dunn, M. L. (2000). Contextual connections within puns: Effects on perceived humor and memory. The journal of general psychology, 127(2), 185–197. https://doi.org/10.1080/00221300009598578

Mahsun. (2014). Genolinguistik (Kolaborasi Linguistik dengan Genetika dalam Pengelompokkan Bahasa dan Populasi Penuturnya). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mayasari, I., & Setiawati, S. (2019). Plesetan Nama-Nama Tempat: Sebuah Permainan Bahasa. DEIKSIS, 11(03), 244–256. https://doi.org/10.30998/deiksis.v11i03.3869

Mitang, M. P. (2020). Wacana Humor Kritik Sosial dalam Stand Up Comedy Indonesia Season 4 di Kompas TV: Tinjauan Pragmatik. Sintesis, 14(1), 78–93. https://doi.org/10.24071/sin.v14i1.2283

Muhammad. (2011). Paradigma Kualitatif Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Liebe Book Press.

Nababan, P. W. J. (1984). Sosiolinguistik. Jakarta: Gramedia.

Nisa, K., & Damayanti, S. (2022). Penggunaan Makian dalam Film “Bumi Manusia”: Kajian Sosiolinguistik. Deiksis, 14(2), 184–191. https://doi.org/10.30998/deiksis.v14i2.11476

Parker, F., & Riley, K. (2014). Linguistics for Non-Linguist: A Primer with Exercise. Singapore: Pearson.

Pepicello, W. J., & Weisberg, R. W. (1983). Chapter 4: Linguistics and Humour. In P. E. Mcghee & J. H. Goldstein (Ed.), Handbook of Humor Research: Volume (1) Basic Issues (hal. 59–83). New York: Springer.

Provine, R. R. (2000). The Science of Laughter. Psychology Today, 33(6), 58–62.

Puspita, D. (2019). Aspek Humor dalam Ludruk Madura Rukun Karya Episode “Ta’Sak Ngasak” dalam Perspektif Pragmatik. ESTETIKA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 10–18. https://doi.org/10.36379/estetika.v1i1.2

Puspitasari, D. A. (2013). Humor dalam Kumpulan Buku Kartun “Benny & Mice”(Suatu Kajian Pragmatik). Suluk Indo, 2(2), 1–15.

Rahmanadji, D. (2007). Sejarah, Teori, Jenis, dan Fungsi Humor. Jurnal Bahasa dan Seni, 35(2), 213–221.

Ratnasari, M. D. (2018). Suspensi dalam Wacana Humor Waktu Indonesia Bercanda Net TV: Kajian Pragmastilistika. Jurnal Sapala, 5(1), 1–9.

Resticka, G. A. (2017). Pemanfaatan Aspek Kebahasaan Bentuk Kata Tuturan Humor dalam Karikatur. Haluan Sastra Budaya, 1(1), 43–65. https://doi.org/10.20961/hsb.v1i1.4296

Rifa’i, S. N. (2016). Kajian Penyimpangan Prinsip Kerja Sama dalam Wacana Humor Online. PROSIDING PRASASTI, 254–259. https://doi.org/10.20961/pras.v0i0.508

Rohmadi, M. (2010a). Pragmatik: Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.

Rohmadi, M. (2010b). Strategi Penciptaan Humor dengan Pemanfaatan Aspek-aspek Kebahasaan. Jurnal Humaniora, 22(3), 285–298. https://doi.org/10.22146/jh.1339

Ross, A. (2005). The Language of Humour. New York: Routledge.

Setiyanto, E. (2018). Humor dalam Rambu Lalu Lintas (Humor in Traffic Signs). Widyaparwa, 46(2), 99–111. https://doi.org/10.26499/wdprw.v46i2.206

Setyaningsih, N. R. (2016). Pergeseran Budaya dalam Masyarakat (Kajian Sosiolinguistik Terhadap Lagu-Lagu Dangdut Masa Kini) (Culture Shift In Society (Sociolinguistic Study On Recent Dangdut’s Songs)). JALABAHASA, 12(2), 137–147. https://doi.org/10.36567/jalabahasa.v12i2.252

Setyari, A. D. (2009). Fungsi Asosiasi Pornografi dalam Pemberitaan Perkosaan di Harian Memo Timur. Mozaik: Jurnal Ilmu Humaniora, 6(2), 83–157.

Setyowati, H. (2016). Kajian Humor dalam Rubrik Semarangan Djaka Lodang. Jurnal Bahtera-Jurnal Pendidikan Bahasa Sastra dan Budaya, 3(05), 40–55.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Sugiarto, V. D. (2016). Teknik Humor dalam Film Komedi yang Dibintangi oleh Stand Up Comedian. Jurnal E-Komunikasi, 4(2), 1–12.

Sukardi, M. I., Sumarlam, S., & Marmanto, S. (2019). Upaya Membangun Humor dalam Wacana Meme melalui Permainan Bunyi (Kajian Semantik). Hasta Wiyata, 2(1), 40–54. https://doi.org/10.21776/ub.hastawiyata.2018.002.01.05

Sumarsono. (2014). Sosiolinguistik. Yogyakarya: Sabda.

Tiani, R. (2017). Strategi pragmatik dalam penciptaan humor di televisi. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 12(2), 42–51. https://doi.org/10.14710/nusa.12.2.42-51

Tong, P., & Tsung, L. (2020). Humour strategies in teaching Chinese as second language classrooms. System, 91, 102245. https://doi.org/10.1016/j.system.2020.102245

Utami, S. W. B. (2019). Style Bahasa dalam Teks Iklan Produk Bermakna Asosiatif Pornografi. MOZAIK HUMANIORA, 19(2), 243–255. https://doi.org/10.20473/mozaik.v19i2.13513

Wijana, I. D. P. (1994). Pemanfaatan Homonimi di dalam Humor. Jurnal Humaniora, 1, 21–28. https://doi.org/10.22146/jh.2025

Wijana, I. D. P. (1996). Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Wijana, I. D. P. (2004). Makian dalam Bahasa Indonesia: Studi tentang Bentuk dan Referensinya. Humaniora, 16(3), 242–251. https://doi.org/10.22146/jh.1304

Wijana, I. D. P., & Rohmadi, M. (2013). Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijana, I. D. P., & Rohmadi, M. (2018). Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.

Yule, G. (2014). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yule, G. (2015). Kajian Bahasa (Edisi Ke-5). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yuniarti, N. (2016). Implikatur Percakapan dalam Percakapan Humor. Jurnal Pendidikan Bahasa, 3(2), 225–240. https://doi.org/10.31571/bahasa.v3i2.168

Yuniawan, T. (2005). Teknik Penciptaan Asosiasi Pornografi dalam Wacana Humor Bahasa Indonesia. Jurnal Humaniora, 17(3), 285–292. https://doi.org/10.22146/jh.853

Yuniawan, T. (2007). Fungsi Asosiasi Pornografi dalam Wacana Humor. Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana, 14(27), 1–17.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/deiksis.v15i1.14607

Article Metrics

Metrics Loading ...

Metrics powered by PLOS ALM

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Dian Mahendra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

  Publisher:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI

Address: Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. 
Phone: +62 (021) 7818718 – 78835283 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm. 


  Creative Commons License
Deiksis is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.