Etnoekologi dalam Dongeng Masyarakat Desa Pebenaan Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir

Muhammad Azwan(1*), Noni Andriyani(2)

(1) Universitas Islam Riau
(2) Universitas Islam Riau
(*) Corresponding Author

Abstract


Unsur-unsur kebudayaan terdiri dari bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup/teknologi, sistem mata pencarian, sistem religi, dan kesenian. Berdasarkan unsur-unsur kebudayaan yang ada maka penelitian ini penulis batasi kajiannya pada tiga unsur yaitu, sistem religi, sistem mata pencarian, dan sistem peralatan hidup/teknologi. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis, menginterpretasikan, mendeskripsikan dan menyimpulkan etnoekologi yang berkaitan dengan sistem religi, sistem mata pencarian, dan sistem peralatan hidup/teknologi dalam Dongeng Masyarakat Desa Pebenaan Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir. Hasil penelitian menunjukkan adanya unsur-unsur kebudayaan yang berkaitan dengan etnoekologi berupa sistem religi, sistem mata pencaharian, dan sistem peralatan hidup/teknologi dalam Dongeng Masyarakat Desa Pebenaan Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir yaitu sistem religi secara keseluruhan terdapat 15 data (sampel 3 data), sistem mata pencaharian 23 data (sampel 8 data), dan sistem peralatan hidup/teknologi terdapat 26 data (sampel 8 data). Etnoekologi yang lebih dominan dalam dongeng ini adalah etnoekologi dalam sistem peralatan hidup/teknologi karena pada umumnya dongeng-dongeng tersebut menceritakan kehidupan keseharian tokoh yang banyak menggunakan alat-alat untuk membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup.


Keywords


culture; ethnoecology; fairytale

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Aziz, S. I. (2014). Tradisi Berladang Dan Menangkap Ikan di Laut Komunias Desa Tritiro Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bukulumba. Skripsi.

Endraswara, S. (2016). Sastra Ekologis: Teori dan Praktik Pengkajian (Ke 1). CAPS (Center for Academic Publishing Service.

Hilmanto, Rudi. (2010). Etnoekologi. Bandar Lampung: Penerbit Universitas Lampung.

Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi (Edisi Revi). Rineka Cipta.

Nurmansyah, G. (2019). Pengantar Antropologi Sebagai Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi. AURA.

Sari, Y. I. (2017). Kesalahan Berbahasa Dalam Karangan Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Ciamis. Jurnal Diksatrasia, 1(2), 243–248.

Simbiak, M. (2016). Tinjauan Etnoekologi danBeberapa Penelitian Di Indonesia. Jurnal Biologi, 7, 27–42.

Suharyanto, A. (2015). ANTHROPOS : Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya Eksistensi Paranormal dan Penyembuh Alternatif dalam Kehidupan. Jurnal Antropologi Sosial DanBudaya, 1(2), 196–201.

Susila. 2017. Lunturnya Budaya Menumbuk Padi Saat Panen Akibat Perkembangan Teknologi Dengan Munculnya Mesin Penggiling Padi. Jurnal Media Komunikasi FPIPS. Volume 16 No. 1. Diakses dari: https://ejournal.undiksha.ac.id

Widayati, U. (2018). Representasi Budaya Masyarakat Dayak Meratus Dalam Novel Palas Karya Aliman Syahrani Dan Implikasinya Bagi Pendidikan Karakter Siswa Sma (Kajian Etnoekologi Sastra). Universitas Muhamadiyah.




DOI: http://dx.doi.org/10.30998/deiksis.v15i1.13387

Article Metrics

Metrics Loading ...

Metrics powered by PLOS ALM

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Muhammad Azwan, Noni Andriyani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

  Publisher:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI

Address: Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia. 
Phone: +62 (021) 7818718 – 78835283 | Close in sunday and public holidays in Indonesia
Work Hours: 09.00 AM – 08.00 PM
Best hours to visit: From 9 am to 11 am or after 3 pm. The busiest times are between 11 am and 3 pm. 


  Creative Commons License
Deiksis is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.